Konten dari Pengguna

4 Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Pertanian

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
17 Januari 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertanian. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertanian. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian, ada beberapa pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertanian. Salah satu pemanfaatannya dapat meningkatkan kesuburan tanah dan membantu para petani mendapatkan hasil panen yang maksimal.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Membuat & Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan, Ir. Novizan (2002:46), mikroorganisme adalah jasad mikro yang tidak dapat dilihat oleh mata, karena ukurannya sangat kecil, bahkan beberapa jenis di antaranya hanya terdiri dari satu sel.

Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Pertanian

Ilustrasi pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertanian. Sumber: www.unsplash.com
Sesunguhnya, mikroorganisme, seperti bakteri, jamur, dan alga, memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas tanah, merangsang pertumbuhan tanaman, serta melawan penyakit tanaman.
Lantas, apa saja pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertanian yang bisa diterapkan?

1. Mendorong Pertumbuhan Tumbuhan

Mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur tertentu, memiliki kemampuan untuk merangsang dan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
Ini dapat mencakup peningkatan panjang akar, peningkatan jumlah cabang, dan percepatan proses fotosintesis. Interaksi antara mikroorganisme PGP dan tanaman menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih optimal.
ADVERTISEMENT

2. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Mikroorganisme juga berperan dalam meningkatkan kesuburan tanah. Beberapa mikroorganisme dapat membantu dalam menguraikan bahan organik, memecah senyawa-senyawa kompleks, dan merombak nutrisi yang tersedia untuk tanaman.
Proses ini meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang esensial untuk pertumbuhan mereka.

3. Meningkatkan Hasil Panen Secara Langsung

Mikroorganisme dapat memberikan dampak langsung terhadap hasil panen. Misalnya, bakteri Rhizobium membentuk simbiosis dengan tanaman leguminosa dan membantu dalam fiksasi nitrogen, yang meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik.
Hasil panen yang lebih baik dapat mencakup peningkatan produksi biji, buah, atau bagian tanaman yang diinginkan.

4. Meningkatkan Hasil Panen Tidak Langsung

Selain memberikan dampak langsung, mikroorganisme juga dapat meningkatkan hasil panen secara tidak langsung. Misalnya, dengan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit atau stres lingkungan, mikroorganisme membantu tanaman untuk mengatasi tantangan yang mungkin menghambat pertumbuhan dan hasil panen.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, keseimbangan ekosistem pertanian lebih terjaga, memberikan kontribusi positif terhadap produktivitas.
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang pertanian bukan hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendukung pendekatan pertanian berkelanjutan.
Dengan memahami peran mikroorganisme dalam ekosistem tanah, para petani dapat mengimplementasikan praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. (VAN)