Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Unsur Lakon dalam Teater beserta Penjelasannya
5 November 2023 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Lakon atau naskah merupakan rentetan kejadian atau peristiwa yang dibawakan dalam suatu pertunjukkan teater yang tersusun atas unsur yang membentuknya. Unsur lakon dalam teater salah satunya adalah tema.
ADVERTISEMENT
Kedudukan lakon merupakan unsur penting dalam seni teater. Lakon disebut sebagai nafas kehidupan di atas pentas melalui keutuhan unsur lakon yang diungkap kreator melalui beragam media seni berupa kata-kata, rupa, bunyi, gerak dan totalitas tubuh manusia.
Unsur Lakon dalam Teater
Kata lakon sama halnya dengan istilah ngalalakon dan boga lalakon dalam bahasa Sunda, atau ngelelakon dalam bahasa Jawa yang artinya melakukan atau melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh.
Lakon dibangun oleh peristiwa di dalam adegan, di mana adegan merupakan bagian dari babak yang ditandai dengan keluar masuknya tokoh, perupaan atau musik dalam teater. Dengan demikian dalam satu babak bisa terjadi lebih dari satu adegan.
Dalam buku Perencanaan Pementasan Drama oleh Emilia Contessa, M.Pd., Shofiyatul Huriyah, M.Pd (2020:62-63) unsur lakon dalam teater yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
1. Tema dan Amanat
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar suatu cerita yang dipersoalkan atau dipermasalahkan serta dicari jawabannya, maka amanat adalah pemecahan atau jawabannya.
Adakala pengarang melontarkan persoalan, sekaligus memberikan pemecahan atau jawabannya, tetapi ada pula pengarang memberikan beberapa pemecahan atau jawabannya. Bahkan mungkin pemecahan atau jawabannya diserahkan sepenuhnya kepada penonton.
2. Plot (Alur)
Hakikat lakon adalah perwujudan peristiwa yang dijalani kedalam alur naskah lakon. Alur (plot) adalah jalinan peristiwa (baik linier maupun non linier) yang disusun berdasarkan hukum kausal (sebab akibat).
Semua gerak atau yang dilakukan terjadi di atas pentas merupakan sebab atau akibat dari gerak-gerak atau laku-laku yang lain. Jadi gerakan yang terjadi di atas pentas hendaknya dilakukan dengan wajar.
3. Penokohan (Karakterisasi atau Perwatakan)
Karakter atau perwatakan adalah keseluruhan ciri-ciri seorang tokoh dalam drama. Ada tokoh berwatak sabar, ramah, dan suka menolong, sebaliknya bisa saja tokoh berwatak jahat ataupun bisa juga tokoh berdialek suku tertentu.
ADVERTISEMENT
Lewat penokohan seseorang bisa mengetahui watak diri, watak tokoh lain; peristiwa-peristiwa yang mendahului, peristiwa yang sedang terjadi, dan perisitwa yang akan datang.
4. Setting (Latar)
Istilah setting sering diterjemahkan sebagai latar, pengertian setting mencangkup aspek ruang, waktu, dan dalam keadaan apa action di tempatkan. Teknik penggambaran ruang atau latar berbeda antara teater panggung, teater radio, teater televisi, dan teater film.
Selain itu setting juga dapat diartikan sebagai tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu adegan. Oleh karena semua adegan dilaksanakan di panggung, panggung harus bisa menggambarkan setting yang dikehendaki.
Itulah penjelasan tentang unsur lakon dalam teater. Sejatinya lakon dalam pementasan teater merupakan pelengkap pokok dari keseluruhan bentuk penyajian kesenian yang ditampilkan oleh pengarang. (MRZ)
ADVERTISEMENT