Konten dari Pengguna

5 Adaptasi Kelelawar dengan Cara yang Unik

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
16 Februari 2024 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi adaptasi kelelawar. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi adaptasi kelelawar. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang, dan mereka telah mengembangkan beberapa adaptasi unik untuk membantu mereka bertahan hidup di lingkungannya. Ada beberapa adaptasi kelelawar dengan cara yang unik, seperti adaptasi ekolokasi.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Atlas Binatang: Mamalia, Genevieve De Becker (2007:12), mamalia ini memiliki sayap yang terbentuk dari kulit lentur yang menempel di antara jari-jari panjang dan badannya.

Adaptasi Kelelawar yang Membuatnya Bertahan Hidup

Ilustrasi adaptasi kelelawar. Sumber: www.unsplash.com
Habitat kelelawar memilih untuk tinggal di gua, hutan, perkebunan, pohon pisang, pohon kapuk, pohon-pohon besar bekas tebangan, juga pada kayu yang sudah mati, dan atap bangunan.
Secara umum, tempat tinggal kelelawar terdapat di daerah yang tertutup dan lembap. Adapun adaptasi kelelawar yang membentuk karakteristik kelelawar seperti saat ini. Berikut penjelasannya.

1. Adaptasi Fisiologis

Kelelawar memiliki adaptasi fiologis yang dikenal unik karena memiliki rancangan otot yang sempurna untuk digantung terbalik. Dengan kondisi ini, tidak menjadikan otot kelelawar menjadi tegang bahkan jadi menghemat banyak energi.
ADVERTISEMENT
Menariknya dengan tidur terbalik dan bergerombol dapat membantu kelelawar bersembunyi dari bahaya. Dengan melakukan tidur terbalik di lokasi yang tinggi, juga membantu kelelawar siap terbang kapanpun dari sarangnya. Sebelum terbang, kelelawar biasanya menjatuhkan tubuhnya sejauh satu meter atau lebih.

2. Adaptasi Morfologi

Bentuk adaptasi morfologi pada kelelawar dalam mendukung kemampuan ekolokasi yang membuat otak kelelawar mampu mengenali suara mereka sendiri dan memproses data untuk menemukan mangsa dan rintangan yang harus dihindari.
Kemampuan ini dicirikan dengan hidung berkerut berkerut bertindak sebagai megafon untuk memproyeksikan suara. Sementara pada telinga luarnya, kelelawar memiliki bentuk telinga yang sedikit rumit dengan lipatan dan kerutan. Ternyata kondisi ini membantu kelelawar dalam menerima dan menyalurkan suara yang masuk.

3. Adaptasi Penglihatan

Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik dengan frekuensi diatas 20.000 Hz, yang muncul pada saat terbang. Hal ini diperkirakan merupakan adaptasi yang berkembang karena penglihatan yang buruk dari nenek moyang bangsa kelelawar.
ADVERTISEMENT

4. Adaptasi pada Sayap

Sayap kelelawar tidak hanya berfungsi sebagai alat terbang, tetapi juga memiliki fleksibilitas yang luar biasa. Mereka dapat mengubah bentuk dan ukuran sayap mereka sesuai dengan kebutuhan, memungkinkan manuver yang akurat dan efisien saat mengejar mangsa atau menghindari bahaya.

5. Adaptasi dengan Lingkungan

Kelelawar memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai tipe lingkungan, mulai dari hutan hujan tropis hingga gurun pasir. Mereka dapat mengubah pola perilaku dan diet mereka sesuai dengan lingkungan tempat mereka tinggal, memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di berbagai habitat yang berbeda.
Dengan adaptasi kelelawar yang unik, hewan ini terus menunjukkan keajaiban evolusi dan kecerdasan dalam menjalani kehidupan mereka di berbagai belahan dunia.
ADVERTISEMENT
Studi lebih lanjut tentang makhluk ini tidak hanya akan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan mereka, tetapi juga dapat menginspirasi teknologi dan inovasi baru di berbagai bidang ilmu pengetahuan. (VAN)