Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
5 Alasan Penurunan Tingkat Keanekaragaman Hayati Perlu Dikhawatirkan
1 Maret 2025 14:50 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap manusia perlu memahami alasan mengapa penurunan keanekaragaman hayati harus menjadi perhatian. Setiap spesies, baik tumbuhan, hewan, maupun mikroorganisme, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
ADVERTISEMENT
Dampaknya mungkin tidak langsung terasa, tetapi perubahan ini terjadi secara bertahap dan dapat membawa konsekuensi besar bagi kehidupan di Bumi. Ketika satu spesies punah, efeknya bisa merambat ke berbagai aspek kehidupan.
Mengapa Penurunan Tingkat Keanekaragaman Hayati Perlu Dikhawatirkan? Ini Alasannya
Penurunan tingkat keanekaragaman hayati adalah masalah serius yang bisa berdampak luas pada ekosistem, keseimbangan alam , serta kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa penurunan tingkat keanekaragaman hayati perlu dikhawatirkan.
1. Gangguan pada Keseimbangan Ekosistem
Berdasarkan buku Keanekaragaman Hayati: Merawat Alam, Menjaga Keseimbangan, Lukman Hadi, dkk, (2024), keanekaragaman hayati mencakup berbagai spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang saling berinteraksi dalam suatu ekosistem.
Jika satu spesies punah atau jumlahnya menurun drastis, rantai makanan dan interaksi ekologis lainnya dapat terganggu. Ini bisa menyebabkan ledakan populasi hama karena hilangnya predator alami.
ADVERTISEMENT
2. Menurunnya Ketahanan Pangan
Banyak spesies tumbuhan dan hewan yang dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan. Jika keanekaragaman hayati menurun, pilihan pangan akan semakin terbatas, meningkatkan risiko kelaparan dan ketergantungan pada beberapa spesies tanaman atau hewan tertentu.
Misalnya berkurangnya serangga penyerbuk (seperti lebah) bisa mengurangi hasil pertanian. Bisa juga punahnya ikan tertentu yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem perairan.
3. Dampak Negatif pada Kesehatan Manusia
Keanekaragaman hayati berperan dalam penyediaan obat-obatan alami dan pengembangan farmasi modern. Banyak tanaman obat berasal dari hutan tropis, yang kaya akan spesies unik. Jika spesies ini punah sebelum diteliti, manusia bisa kehilangan potensi obat untuk berbagai penyakit.
Selain itu, hilangnya keanekaragaman hayati dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia). Ini terjadi karena perubahan ekosistem bisa mendorong interaksi lebih dekat antara manusia dan hewan liar.
ADVERTISEMENT
4. Perubahan Iklim yang Lebih Buruk
Keanekaragaman hayati membantu mengatur iklim global melalui penyimpanan karbon di hutan dan lautan. Jika hutan semakin berkurang akibat hilangnya spesies tanaman, kapasitas bumi dalam menyerap karbon dioksida juga menurun. Akibatnya cuaca ekstrem lebih sering terjadi, seperti banjir dan kekeringan.
5. Kehilangan Sumber Daya Ekonomi
Banyak sektor ekonomi bergantung pada keanekaragaman hayati, seperti pertanian, perikanan, dan ekowisata. Jika spesies terus punah, industri-industri ini bisa mengalami kemunduran, mengancam mata pencaharian jutaan orang di seluruh dunia. Misalnya menurunnya populasi ikan berdampak pada pendapatan nelayan.
Penurunan keanekaragaman hayati perlu dikhawatirkan bukan hanya karena berdampak pada lingkungan, tetapi juga berpengaruh langsung terhadap kehidupan manusia. Tanpa tindakan nyata, dampaknya bisa semakin parah dan merugikan generasi mendatang. (DNR)
ADVERTISEMENT