Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Cara Mengatasi Eutrofikasi pada Lingkungan Perairan
5 Februari 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Eutrofikasi adalah jenis pencemaran air yang dapat menimbulkan masalah serius pada interaksi makhluk hidup . Oleh karena itu, apabila menemukan fenomena ini di perairan diperlukan pengetahuan khusus tentang cara mengatasi eutrofikasi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Dinamika Kemajuan dalam Studi Pembangunan Pertanian, Rachman Jaya, dkk (2022:414), efek dari terjadinya eutrofikasi adalah meningkatnya pertumbuhan plankton yang mengakibatkan gelapnya air, sehingga berbahaya bagi vegetasi bentik.
Keberadaan plankton yang sangat berlebihan dan ganggang yang terus muncul secara berkala menyebabkan bau serta rasa tidak sedap pada air. Tak hanya itu, oksigen terlarut (DO) pada air akan berkurang sehingga menyebabkan problem serius.
Cara Mengatasi Eutrofikasi
Karena eutrofikasi dapat mengancam kebersihan sumber daya air, maka hal ini harus diatasi dengan baik. Terdapat beberapa cara mengatasi eutrofikasi, berikut di antaranya.
1. Dengan Cara Alami
Cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi eutrofikasi adalah dengan memakai makhluk hidup, seperti ikan mola. Dengan begitu kemunculan ganggang atau alga akan terkendali dan tidak membludak karena akan dimakan oleh ikan.
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup dalam air juga akan menaikkan kadar oksigen dalam air, aktivitas perikanan juga tidak menurun, keseimbangan ekosistem pun dapat terjaga dengan baik. Hanya saja makhluk hidup yang digunakan harus memenuhi syarat.
Syarat-syarat dari organisme yang dipakai untuk mengatasi eutrofikasi adalah makhluk hidup yang bisa memakan berbagai tumbuhan, daya pengendalinya tinggi, tidak merugikan ekonomi, menambah produktifitas perairan, dan tidak menjadi gulma.
2. Menggunakan Parasitoid
Parasitoid adalah pengusir hama yang aman untuk lingkungan. Populasi hama akan berkurang tanpa meninggalkan residu pestisida dalam tanaman maupun tanah. Parasitoid akan membuat tanaman bernilai lebih tinggi dari pada memakai pestisida.
3. Menggunakan Pupuk Organik
Apabila petani memakai pupuk organik pada tanamannya, maka akan mengurangi resiko racun terbawa air hujan menuju sungai. Dengan ini struktur tanah akan mengalami perbaikan dan perairan terhindar dari pencemaran.
ADVERTISEMENT
4. Tidak Membuang Limbah ke Sungai
Limbah yang dibuang ke sungai akan meningkatkan kerugian pada ekosistem air . Kandungan zat kimia pada limbah yang dibuang pabrik dan limbah rumah tangga sangat berdampak pada lingkungan hingga akhirnya terjadilah eutrofikasi.
5. Merencanakan Amdal dengan Matang
Pembangunan industri yang dilakukan di dekat lingkungan perairan maupun tidak harus direncanakan dengan baik. Salah satunya adalah dilakukannya Amdal (Analisis Mengenai Dampak lingkungan), dengan begitu eutrofikasi tak akan terjadi.
Baca Juga: 4 Penyebab Eutrofikasi yang Harus Dicegah
Kesimpulannya, cara mengatasi eutrofikasi adalah dengan cara alami, menggunakan parasitoid, memakai pupuk organik, tidak membuang limbah ke sungai, dan merencanakan amdal secara matang. Cara-cara ini dapat membuat lingkungan perairan senantiasa terjaga. (SLM)