Konten dari Pengguna

5 Cara Mengatasi Eutrofikasi pada Lingkungan Perairan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
5 Februari 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cara mengatasi eutrofikasi. Sumber: pexels.com/Tom Fisk
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cara mengatasi eutrofikasi. Sumber: pexels.com/Tom Fisk
ADVERTISEMENT
Eutrofikasi adalah jenis pencemaran air yang dapat menimbulkan masalah serius pada interaksi makhluk hidup. Oleh karena itu, apabila menemukan fenomena ini di perairan diperlukan pengetahuan khusus tentang cara mengatasi eutrofikasi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Dinamika Kemajuan dalam Studi Pembangunan Pertanian, Rachman Jaya, dkk (2022:414), efek dari terjadinya eutrofikasi adalah meningkatnya pertumbuhan plankton yang mengakibatkan gelapnya air, sehingga berbahaya bagi vegetasi bentik.
Keberadaan plankton yang sangat berlebihan dan ganggang yang terus muncul secara berkala menyebabkan bau serta rasa tidak sedap pada air. Tak hanya itu, oksigen terlarut (DO) pada air akan berkurang sehingga menyebabkan problem serius.

Cara Mengatasi Eutrofikasi

Gambar cara mengatasi eutrofikasi. Sumber: pexels.com/Tom Fisk
Karena eutrofikasi dapat mengancam kebersihan sumber daya air, maka hal ini harus diatasi dengan baik. Terdapat beberapa cara mengatasi eutrofikasi, berikut di antaranya.

1. Dengan Cara Alami

Cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi eutrofikasi adalah dengan memakai makhluk hidup, seperti ikan mola. Dengan begitu kemunculan ganggang atau alga akan terkendali dan tidak membludak karena akan dimakan oleh ikan.
ADVERTISEMENT
Makhluk hidup dalam air juga akan menaikkan kadar oksigen dalam air, aktivitas perikanan juga tidak menurun, keseimbangan ekosistem pun dapat terjaga dengan baik. Hanya saja makhluk hidup yang digunakan harus memenuhi syarat.
Syarat-syarat dari organisme yang dipakai untuk mengatasi eutrofikasi adalah makhluk hidup yang bisa memakan berbagai tumbuhan, daya pengendalinya tinggi, tidak merugikan ekonomi, menambah produktifitas perairan, dan tidak menjadi gulma.

2. Menggunakan Parasitoid

Parasitoid adalah pengusir hama yang aman untuk lingkungan. Populasi hama akan berkurang tanpa meninggalkan residu pestisida dalam tanaman maupun tanah. Parasitoid akan membuat tanaman bernilai lebih tinggi dari pada memakai pestisida.

3. Menggunakan Pupuk Organik

Apabila petani memakai pupuk organik pada tanamannya, maka akan mengurangi resiko racun terbawa air hujan menuju sungai. Dengan ini struktur tanah akan mengalami perbaikan dan perairan terhindar dari pencemaran.
ADVERTISEMENT

4. Tidak Membuang Limbah ke Sungai

Limbah yang dibuang ke sungai akan meningkatkan kerugian pada ekosistem air. Kandungan zat kimia pada limbah yang dibuang pabrik dan limbah rumah tangga sangat berdampak pada lingkungan hingga akhirnya terjadilah eutrofikasi.

5. Merencanakan Amdal dengan Matang

Pembangunan industri yang dilakukan di dekat lingkungan perairan maupun tidak harus direncanakan dengan baik. Salah satunya adalah dilakukannya Amdal (Analisis Mengenai Dampak lingkungan), dengan begitu eutrofikasi tak akan terjadi.
Kesimpulannya, cara mengatasi eutrofikasi adalah dengan cara alami, menggunakan parasitoid, memakai pupuk organik, tidak membuang limbah ke sungai, dan merencanakan amdal secara matang. Cara-cara ini dapat membuat lingkungan perairan senantiasa terjaga. (SLM)