5 Ciri Pembelahan Meiosis dan Tahapannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
24 Juli 2023 17:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri pembelahan meiosis. Sumber: Pixabay/Belindalampcc
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri pembelahan meiosis. Sumber: Pixabay/Belindalampcc
ADVERTISEMENT
Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi dengan ciri pembelahan meiosis, yaitu terdapat 2 tahapan. Pembelahan ini menghasilkan keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk.
ADVERTISEMENT
Meiosis merupakan proses menghasilkan gamet yang haploid dari diploid. Pembelahan meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau sel gamet.

Ciri Pembelahan Meiosis

Ilustrasi ciri pembelahan meiosis. SUmber: Pixabay/ Tumisu
Dalam buku Genetika: Penjelasan Mekanisme Pewarisan Sifat Edisi 2, Bambang Irawan (2022:37), pembelahan meiosis memiliki ciri sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

Tahapan Pembelahan Meiosis

Ilustrasi tahapan pembelahan meiosis. Sumber: Pexels/ Fayette Reynolds
Meiosis adalah proses menghasilkan gamet yang haploid dari diploid. Pada meiosis sel mengalami dua pembelahan berurutan, disebut meiosis I dan meiosis II.
Setiap fase dalam meiosis I dan II mirip seperti mitosis, namun pada profase I terjadi peristiwa pindah silang. Berikut penjelasan mengenai tahapan pembelahan meiosis.

1. Proses Pembelahan Meiosis I

Pada pembelahan meiosis I, nukleus membesar dan menyebabkan penyerapan air dari sitoplasma oleh inti sel meningkat sampai tiga kali lipat.
Meiosis I terdiri dari tahapan atau fase-fase, yaitu profase I, metafase I, anafase I, telofase I, dan interkinesis (tahap di antara meiosis I). Berikut penjelasan lengkapnya.
Tahap profase I terbagi lagi menjadi beberapa subfase, berdasarkan struktur dan apa yang dilakukan oleh kromosom di dalamnya. Tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Tahap metafase I, kromosom bergerak di bidang ekuator dan sentriol mulai membentuk benang-benang spindel yang berikatan pada sentromer kromosom.
ADVERTISEMENT
Tahap anafase I, kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berseberangan. Setiap kutub sel memperoleh setengah jumlah kromosom sel induk. Pada tahap ini, terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat dari pemisahan kromosom homolog.
Tahap telofase I, terjadi pembentukan anak inti pada setiap kutub dan terjadi juga sitokinesis. Masing-masing kromosom homolog terdiri dari dua kromatid yang sentromernya masih bergabung. Pada telofase I, selnya membelah 2 dengan kromosom haploid (n).
Setelah tahap telofase I selesai, ada yang namanya interkinesis, yang menandai batas akhir tahap pertama dan batas awal tahap kedua.

2. Proses Pembelahan Meiosis II

Pada awal tahap ini, pembelahan diawali oleh satu sel anak yang haploid menjadi dua sel anak yang haploid.
ADVERTISEMENT
Dalam proses meiosis II, terjadi beberapa tahap, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Berikut penjelasan lengkapnya.
Tahap profase II dimulai dengan pembelahan dua sentriol menjadi sentriol baru. Setiap pasang sentriol akan bergerak ke kutub yang berlawanan. Kemudian, nukleolus akan lenyap. Kromatin yang ada di tahap ini masih memadat menjadi kromosom.
Tahap metafase II, kromosom bergerak menuju bidang ekuator. Sentromer terikat oleh benang spindel yang berasal dari sentriol.
Tahap anafase II, benang spindel mulai menarik salinan kromosom. Kromosom berpisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Kromosom tetap berupa haploid.
Tahap telofase II, masing-masing kutub memiliki sebuah kromosom yang haploid. Benang spindel pada akhirnya akan menghilang. Pada tahap ini, akan membentuk empat inti.
ADVERTISEMENT
Setiap inti memiliki setengah pasang kromosom (haploid) atau satu salinan DNA. Terakhir, terjadi tahap sitokinesis yang menghasilkan empat sel baru.
Pembelahan meiosis berfungsi untuk menghasilkan sel gamet (sel telur dan sel sperma). Dengan pembelahan ini, maka akan dihasilkan sel anak yang memiliki kromosom setengah dari kromosom sel induk. (MRZ)