Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Contoh Cangkriman Blenderan Bahasa Jawa beserta Artinya
9 Maret 2024 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cangkriman blenderan adalah salah satu jenis cangkriman yang berupa plesetan. Jenis cangkriman ini cukup menyenangkan untuk dimainkan bersama teman. Contoh cangkriman blenderan ini sering digunakan pada lirik atau syair tembang bahasa Jawa.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Piwulang Basa Jawi oleh Heru Subrata (2022:138) cangkriman disebut juga dengan tebakan. Cangkriman terbagi menjadi 3, yaitu cangkriman yang berasal dari tembung wancah, cangkriman irib-iriban, dan cangkriman blenderan.
Contoh Cangkriman Blenderan
Cangkriman blenderan merupakan teka-teki bahasa Jawa yang berwujud pertanyaan mengecoh lawan. Adapun berikut contoh cangkriman blenderan yang dapat dijadikan referensi untuk bermain tebak-tebakan bersama teman.
1. Tulisan Yunani, macane saka ngendi? (Tulisan Yunani, bacanya dari mana?)
Jawaban: macanne ya saka alas. (Harimaunya ya dari hutan.)
Keterangan: dalam bahasa Jawa “maca” bermakna “baca”, sementara “macan” berarti “harimau”. Keduanya terdengar hampir sama, sehingga dapat dijadikan plesetan dalam tebakan ini.
2. Ana Gajah ngidak endhog ora pecah, kok iso? (Ada gajah menginjak telur tidak pecah, kok bisa?)
ADVERTISEMENT
Jawaban: gajah pancen ora iso pecah amung merga ngidak endhog. (Gajah memang tidak bisa pecah hanya karena menginjak telur)
3. Ana wong dodol tempe ditaleni, nanging wonge ora ngamuk. (Ada orang jual tempe diikat, tapi orangnya tidak marah.)
Jawaban: amarga sing ditaleni tempene, dudu sing dodol. (Karena yang diikat tempenya, bukan yang jualan.)
4. Sapa wae sing iso ngukur dalan ngarep omahku tak opahi satus ewu. (Siapa saja yang bisa mengukur jalanan di depan rumahku, kukasih bayaran seratus ribu.)
Jawaban: Mengukur yang dimaksud bukan mengukur panjangnya dengan alat, akan tetapi “ngukur” dalam bahasa Jawa yang artinya menggaruk dengan kuku.
5. Ngongkon wong sholat iku dosane gede. (Menyuruh orang sholat itu dosanya besar.)
ADVERTISEMENT
Jawaban: iyolah! Wong sek lagi sholat kok dikongkon-kongkoni. (Iyalah, orang masih sedang sholat kok disuruh-suruh)
Keterangan: maksudnya bukan menyuruh orang mengerjakan sholat, tapi memberi perintah pada orang yang masih mengerjakan sholat.
Demikian beberapa contoh cangkriman blenderan atau tebak-tebakan plesetan dalam bahasa Jawa dan arti dari tebakan tersebut. Cangkriman blenderan dapat dijadikan permainan hiburan bersama teman untuk sekedar mengisi waktu luang. (SLM)