Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
5 Contoh Kearifan Lokal dalam Bidang Pertanian
24 Januari 2024 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia memiliki berbagai kebudayaan dan kearifan lokal. Kearifan lokal adalah sebuah kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan oleh masyarakat. Ada banyak contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian yang dapat ditemui di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kearifan lokal menjadi identitas sebuah bangsa yang berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan. Di bidang pertanian, ada sejumlah kearifan lokal yang masih tetap dijaga hingga saat ini. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah serta selaras dengan alam.
Contoh Kearifan Lokal dalam Bidang Pertanian
Kearifan lokal dalam bidang pertanian mencakup pengetahuan dan praktik yang dikembangkan oleh masyarakat setempat selama bertahun-tahun untuk mengelola sumber daya alam dan mencapai hasil pertanian yang berkelanjutan. Terdapat beberapa contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian.
Mengutip buku Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal, Muh. Aris Marfai (2019:35), kearifan lokal adalah suatu bentuk tata nilai, sikap, persepsi, perilaku, dan respons suatu masyarakat lokal dalam berinteraksi dalam sistem kehidupan dengan alam. Berikut adalah beberapa contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian.
ADVERTISEMENT
1. Nyabuk Gunung
Nyabuk Gunung digunakan untuk bercocok tanam dengan membuat teras sawah dan membentuk garis kontur di suatu permukaan bumi. Contoh kearifan lokal bidang pertanian ini banyak dilakukan oleh masyarakat di lereng bukit gunung Sumbing dan Sindoro.
2. Pranoto Mongso
Pranoto mongso memiliki fungsi sebagai patokan dalam mengelola pertanian seperti bercocok tanam dengan mengikuti tanda alam dan memanfaatkan lahan seperti air dan saluran irigasinya.
3. Tumpang Sari
Sistem tanam ini digunakan untuk praktik penanaman berbagai macam biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan dalam suatu area tanah secara bersamaan. Namun, yang membedakan adalah posisinya di mana tumpang sari memiliki kemiringan sebanyak 30 derajat.
4. Repung
Repung umumnya dilakukan oleh masyarakat ketika sedang dalam kondisi darurat seperti ancaman kelaparan. Secara sederhana, repung ini memiliki kearifan lokal terkait lahan yang tersedia untuk ditanami berbagai hasil pangan, seperti gandum, talas, ubi, dan makanan penghasil karbohidrat lainnya.
ADVERTISEMENT
5. Subak
Subak banyak diimplementasikan di Bali untuk mengelola sumber air untuk bercocok tanam. Hal ini subak dilakukan supaya distribusi air terjaga dan adil dalam pendistribusiannya.
Baca juga: 5 Contoh Kearifan Lokal yang tidak Berwujud
Demikianlah beberapa contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian di Indonesia. Kearifan lokal dalam pertanian mencerminkan adaptasi dan pemahaman mendalam terhadap lingkungan setempat, serta penyesuaian terhadap perubahan alam dan iklim. (BAI)