Konten dari Pengguna

5 Contoh Kearifan Lokal yang Masih Banyak Digunakan oleh Masyarakat di Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
18 November 2023 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh kearifan lokal yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Sumber: pexels.com/TomFisk.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh kearifan lokal yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Sumber: pexels.com/TomFisk.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh kearifan lokal yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia penting untuk diketahui agar memiliki kebanggaan terhadap bangsa sendiri. Dengan kearifan lokal, bangsa Indonesia berusaha membuat solusi sendiri sesuai tantangan yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Kearifan lokal tidak otomatis menunjukkan keterbatasan, melainkan juga menunjukkan kecerdikan memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Di Indonesia, banyak manusia kreatif yang berhasil menyelesaikan berbagai masalah dengan kearifan lokal.

Contoh Kearifan Lokal yang Masih Banyak Digunakan oleh Masyarakat di Indonesia

Ilustrasi contoh kearifan lokal yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Sumber: pexels.com/AleksanderPasaric.
Dikutip dari Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, Jatna Supriatna (2021:219), pengetahuan lokal bukan berarti kuno dan terbelakang. Pengetahuan lokal diciptakan dari generasi ke generasi dan telah teruji. Karena itu kearifan lokal harus tetap dihargai.
Contoh kearifan lokal yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia antara lain:

1. Lubuk Larangan di Sumatra Barat

Lubuk Larangan adalah suatau area di seputar sungai yang tidak boleh diganggu dan diambil ikannya, kecuali pada waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan warga. Tujuannya untuk melestarikan wilayah sungai dan ikan-ikannya.
ADVERTISEMENT
Diharapkan ikan-ikan memiliki kesempatan untuk berkembang biak sehingga bisa terus-menerus dikonsumsi masyakarat.

2. Pranoto Mongso di Jawa

Pran0to mongso adalah tradisi yang digunakan oleh masyarakat petani sebagai acuan untuk mengetahui musim tanam. Petani mengikuti tanda-tanda alam atau mongso untuk bercocok tanam. Selain itu, tanah punya kesempatan memulihkan kesuburannya.

3. Nyabuk Gunung di Jawa

Nyabuk gunung juga berhubungan dengan pertanian. Nyabuk gunung adalah cara bercocok tanam dengan membuat teras sawah mengikuti garis kontur alam.
Nyabuk gunung banyak dilakukan di lereng Gunung Sindoro dan Sumbing sehingga memberikan pemandangan hijau yang menakjubkan bagi wisatawan.

4. Petkuq Meuheuy dari Kalimantan Timur

Masyarakat suku Dayak Wehea di Kutai Timur membuat peraturan yang hanya membolehkan menebang pohon untuk dibuat rumah adat dan balai desa. Selain itu, hewan yang boleh diburu hanya babi. Ini untuk menjaga kelestarian hutan Wehea.
ADVERTISEMENT

5. Orang Bajau di Kepulauan Togean

Orang bajau adalah pengarung samudra. Mereka membangun rumah di atas laut. Mereka merawat mangrove dan menangkap ikan seperlunya dengan peralatan yang ramah lingkungan.
Itulah contoh kearifan lokal yang masih banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Kearifan lokal perlu dipertahankan karena banyak yang selaras dengan alam. (lus)