Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Contoh Pertanyaan Tentang Haji beserta Penjelasan yang Sering Ditanyakan
25 Mei 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pertanyaan seperti tata cara pelaksanaan haji, syarat sahnya ibadah haji, larangan, dan hal yang boleh dilakukan selama ibadah haji, sering dipertanyakan. Oleh karena itu, agar tidak kebingungan, calon jemaah bisa mempersiapkan ilmunya terlebih dahulu.
Contoh Pertanyaan tentang Haji dan Jawabannya
Mengutip dari buku Haji dan Umrah, Dr. Drh. Hj. Rr. Retno Widyani, MS, MH, dan Drs. H. Mansyur Pribadi, M.Pd., (2010:13), pengertian haji adalah ibadah yang dilaksanakan umat Islam dengan mengunjungi Baitullah atau rumah Allah di Makkah.
Haji adalah ibadah kepada Allah Swt., dengan rukun dan syarat tertentu serta pada waktu tertentu pula. Kegiatan atau amalan yang dilaksanakan selama haji dikelompokkan menjadi amalan rukun, sunah, dan wajib.
Sebelum melaksanakan ibadah haji, sebaiknya calon jemaah mempelajari beberapa contoh pertanyaan tentang haji di bawah ini beserta jawaban sebagai bekal pergi ke tanah suci.
ADVERTISEMENT
1. Bolehkah menghajikan orang lain?
Jawaban: Boleh menghajikan orang lain asalkan orang tersebut sebelumnya sudah melaksanakan ibadah haji untuk dirinya sendiri.
2. Bagaimana hukum menunda berangkat haji padahal mampu?
Jawaban: Apabila orang tersebut sudah memenuhi persyaratan atau memiliki uang untuk haji, tentu sangat diutamakan untuk segera haji. Beberapa ulama menjelaskan bahwa ibadah haji harus segera dilakukan apabila sudah mampu memenuhi syarat sah haji.
3. Bagaimana hukum orang yang tidak puasa dan salat namun melaksanakan haji?
Jawaban: Orang yang melaksanakan haji namun tidak puasa dan salat maka tidak akan mendapatkan pahala dan ibadahnya tidak diterima Allah Swt. Hal ini karena orang yang meninggalkan salat termasuk golongan orang kafir.
4. Bolehkah wanita yang sudah berkeluarga melaksanakan haji tanpa izin suami?
ADVERTISEMENT
Jawaban: Wanita boleh melaksanakan ibadah haji tanpa harus mendapatkan izin dari suaminya dan suaminya juga tidak boleh melarang istrinya pergi haji.
5. Bolehkan melaksanakan ihram haji sebelum masuk bulan-bulan haji?
Jawaban: Hukum ihram haji sebelum bulan-bulan haji sah hanya saja hukumnya makruh. Namun ada beberapa ulama yang berpendapat bahwa ihram di luar bulan haji hukumnya tidak sah dan berubah menjadi umrah.
Beberapa contoh pertanyaan tentang haji di atas bisa dipelajari dulu oleh jemaah haji agar bisa melaksanakan ibadah ke tanah suci dengan tenang. (GTA)