5 Faktor Penyebab Kuat Lemahnya Bunyi

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
9 Maret 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh - Sumber: pexels.com/@pressmaster/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh - Sumber: pexels.com/@pressmaster/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Secara umum, diketahui bahwa kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh amplitudo. Kuat dan lemahnya bunyi adalah intensitas atau amplitudo gelombang suara yang didengar oleh pendengar.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, dapat dijelaskan bahwa suatu bunyi yang terdengar keras atau kuat memiliki amplitudo yang besar. Sementara bunyi yang terdengar lemah umumnya memiliki amplitudo yang lebih kecil.

Kuat Lemahnya Bunyi Dipengaruhi oleh Apa Saja?

Ilustrasi kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh - Sumber: pixabay.com/robinhiggins
Kuat atau lemahnya bunyi dapat diukur dalam satuan desibel (dB). Nilai yang lebih tinggi menunjukkan bunyi yang lebih kuat dan nilai yang rendah menunjukkan bunyi yang lebih lemah. Misalnya, suara dengan 90 dB akan terdengar lebih keras daripada suara pada 60 dB.
Berdasarkan buku IPA FISIKA Jilid 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII, Mikrajuddin, (2006), kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh amplitudo. Namun, ada juga beberapa faktor lainnya yang berpengaruh. Berikut adalah penjelasannya.

1. Amplitudo Gelombang Bunyi

Amplitudo adalah tingkat kekuatan atau intensitas bunyi. Semakin besar amplitudo gelombang bunyi, semakin kuat bunyi yang dihasilkan. Sebaliknya, amplitudo yang lebih kecil akan menghasilkan bunyi yang lebih lemah.
ADVERTISEMENT

2. Frekuensi Gelombang Bunyi

Frekuensi adalah jumlah getaran per detik yang diukur dalam hertz (Hz). Bunyi dengan frekuensi yang lebih tinggi cenderung lebih keras daripada bunyi dengan frekuensi yang lebih rendah, tetapi juga tergantung pada amplitudo bunyi.

3. Jarak dari Sumber Bunyi

Semakin dekat seseorang berada dengan sumber bunyi, semakin kuat bunyi yang didengar. Sebaliknya, semakin jauh seseorang berada dari sumber bunyi, semakin lemah bunyi yang akan didengar karena intensitas bunyi menurun seiring dengan peningkatan jarak.

4. Media Perambatan Bunyi

Media tempat bunyi merambat juga memengaruhi kekuatan bunyi. Bunyi cenderung lebih kuat dalam medium yang padat seperti logam daripada dalam udara. Karena partikel dalam medium padat lebih rapat berdekatan dan dapat mentransmisikan gelombang bunyi lebih efisien.

5. Absorpsi dan Pantulan Bunyi

Bunyi dapat diserap atau dipantulkan oleh benda-benda di sekitarnya. Benda-benda yang padat dan keras, seperti dinding, dapat memantulkan bunyi dengan baik. Sementara benda lunak atau berpori, seperti kain atau busa, dapat menyerap bunyi dan menjadikannya terdengar lebih lemah.
ADVERTISEMENT
Sekarang sudah bisa dipahami bahwa kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh amplitudo dan beberapa faktor lainnya. Faktor-faktor ini secara bersama-sama memengaruhi kekuatan bunyi yang bisa ditangkap oleh pendengaran dalam berbagai situasi. (DNR)