Konten dari Pengguna

5 Jenis-Jenis Lemak pada Makanan, Apa Saja?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
2 September 2023 18:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis jenis lemak. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis jenis lemak. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Lemak adalah salah satu komponen penting dalam makanan sehari-hari. Meskipun sering dikaitkan dengan efek negatif pada kesehatan, tidak semua lemak sama. Ada jenis-jenis lemak yang sebenarnya bermanfaat bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Makanan-makanan Tinggi Kolesterol, Noviya Rimbi Astuti (2015:17), lemak di dalam darah terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur lemak yang pertama (kolesterol, trigliserida, fosfolipid) membutuhkan protein yang membungkusnya.

Jenis-Jenis Lemak yang Penting Diketahui

Ilustrasi jenis jenis lemak. Sumber: www.unsplash.com
Lemak adalah zat dengan energi tinggi. Satu gram lemak, terlepas dari jenisnya, dapat memberikan energi sebanyak 9 kkal. Jumlah ini tentu lebih tinggi dibandingkan dengan energi dari karbohidrat dan protein yang berjumlah 4 kkal.
Meski lekat dengan makanan tak sehat, sebenarnya lemak masih dibutuhkan sebagai bagian dari diet yang sehat dan seimbang. Untuk itu, perlu memahami jenis-jenis lemak pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Apa saja?

1. Lemak Jenuh (Saturated Fat)

Jenis-jenis lemak pada makanan yang pertama ialah lemak jenuh. Lemak ini terdapat pada kuning telur, jeroan, daging berlemak, otak sapi, keju, mentega, minyak kelapa, dan minyak sawit.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya, jangan mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah banyak karena dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh.

2. Lemak Tak Jenuh Tunggal (Monounsaturated Fat)

Jenis lemak dalam makanan selanjutnya adalah lemak tak jenuh dengan rantai tunggal. Lemak ini terdapat pada buah alpukat, minyak zaitun, minyak kanola, kacang almon, hazelnut, biji labu, dan biji wijen.
Jika kadarnya sesuai, lemak tak jenuh dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menjaga kolesterol baik (HDL) tetap seimbang di dalam tubuh untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

3. Lemak Tak Jenuh Ganda (Polyunsaturated Fat)

Jenis lemak ini terdapat pada makanan seperti ikan dari laut dalam, seperti tenggiri dan tuna yang memiliki kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 tinggi.
Selain ikan, lemak ini juga ditemukan pada minyak sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Berita baiknya, lemak jenis ini aman dikonsumsi karena dapat membantu menaikkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL.
ADVERTISEMENT

4. Lemak Trans

Lemak trans adalah jenis lemak tidak sehat yang dapat meningkatkan kadar LDL di dalam tubuh.
Lemak trans banyak ditemukan dalam makanan siap saji, makanan olahan, dan makanan beku, seperti kentang goreng, ayam goreng, pizza, mi instan, keripik, biskuit, hingga saus botolan.
Jika dikonsumsi berlebihan, lemak trans dapat meningkatkan risiko terkena penyakit strok, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.

5. Lemak Terhidrogenasi

Lemak terhidrogenasi adalah lemak yang mengalami proses hidrogenasi penuh dan digunakan dalam produk seperti margarin keras dan lemak sayuran padat.
Konsumsi lemak terhidrogenasi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Sebaiknya batasi konsumsi lemak terhidrogenasi.
ADVERTISEMENT
Lemak tetap diperlukan tubuh karena memberikan manfaat untuk kesehatan. Dari semua jenis-jenis lemak pilihlah lemak yang sehat, yaitu lemak tidak jenuh. Semoga informasi ini bermanfaat! (VAN)