Konten dari Pengguna

5 Jenis Kue Basah Tradisional yang Populer di Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 Januari 2025 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis kue basah. Sumber foto: Unsplash/Inna Safa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis kue basah. Sumber foto: Unsplash/Inna Safa
ADVERTISEMENT
Kue basah adalah salah satu jenis kue yang memiliki tekstur luar yang lembut dan empuk. Perbedaan utama dengan kue kering ada di kandungan airnya. Di Indonesia, ada sejumlah jenis kue basah tradisional yang mewakili setiap daerah.
ADVERTISEMENT
Adapun kue basah tradisional tersebut resepnya diwariskan secara turun-temurun. Sedangkan untuh bahan-bahannya terbuat dari tepung ketan, santan, gula, tepung beras dan rempah-rempah.

Mengenal Jenis Kue Basah Tradisional Indonesia

Ilustrasi jenis kue basah. Sumber foto: Unsplash/Inna Safa
Dikutip dari buku Kue Basah & Jajan Pasar, Yuyun Alamsyah (2006), kue basah tradisional Indonesia merupakan komponen penting dalam pusaka kuliner Indonesia . Bukan saja karena penganan tersebut enak rasanya atau unik warna dan penampilannya , melainkan juga karena jajan pasar sangat sarat dengan unsur simbolisme.
Biasanya kue basah tradisional mudah ditemui di pasar hingga banyak yang menjualnya di pinggir jalan saat pagi hari. Dari segi harga termasuk murah dan bervariasi mengikuti jenis serta bahan yang digunakan. Selain itu, beberapa kue basah tersebut sering hadir di berbagai acara adat maupun pesta pernikahan.
ADVERTISEMENT
Berikut ini sejumlah jenis kue basah tradisional yang populer di Indonesia.

1. Bika Ambon

Nama kue bika ambon diambil dari kata bika. Bika adalah sejenis kue khas Melayu yang biasa disebut bingka. Adapun kue bika ambon ini merupakan hasil modifikasi dari bika khas Melayu yang ditambahkan nira atau tuak enau sebagai pengembang.
Seiring perkembangan zaman, bika ambon menjadi kue basah khas Medan. Bahan-bahan pembuatannya dari tepung tapioka, telur, gula dan santan. Teksturnya lebut, berwarna kuning dan berpori-pori.

2. Serabi

Serabi atau surabi dikenal di sejumlah daerah di Jawa yakni Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Cita rasa kue basah ini gurih dan agak manis. Bahan utama pembuatan kue ini adalah tepung beras, santan dan tepung terigu.
ADVERTISEMENT
Jajanan tradisional ini berbentuk bulat, pipih dan berpori-pori. Dalam pembuatannya, serabi biasanya dimasak di atas tungku tanah liat dengan cetakan khusus sehingga menghasilkan bentuk yang khas.
Cara makan kue basah ini langsung dimakan tanpa kuah. Namun di daerah Bandung dan Ponorogo, serabi disajikan dengan kuah manis atau gurih.

3. Klepon

Siapa yang tidak kenal dengan kue klepon. Kue ini berasal dari Jawa dan mudah ditemui di daerah lainnya. Klepon terbuat dari tepung beras, pandan dan isiannya adalah gula merah.
Kue ini dibentuk bulat kecil berwarna hijau lalu direbus, setelah itu dibalurkan di parutan kelapa. Saat digigit, akan terasa manisnya gula merah yang lumer di dalam mulut.

4. Kue Talam

Kue talam banyak ditemui di berbagai daerah dan kerap disajikan di berbagai acara. Adapun kue ini memiliki ragam variasi seperti talam ubi, talam hijau, talam ebi dan talam kentang.
ADVERTISEMENT
Kue ini dibuat dari tepung beras, tepung sagu dan santan. Ada juga yang membuatnya dari ubi jalar. Menariknya, kue ini ada dua warna berbeda, di atas putih dan bagian bawah kuning tua atau hijau.

5. Gethuk

Gethuk adalah kue basah tradisional yang terkenal di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kue ini termasuk jajanan pasar yang mudah ditemui. Bahan utama pembuatan gethuk adalah singkong.
Adapun cara pembuatannya dengan menumbuk singkong, diberli gula, dibentuk sesuai keinginan kemudian dikukus. Untuk penyajian ditambah dengan parutan kelapa. Di beberapa penjual ada yang menambahkan gula jawa cair atau juruh.
Jenis kue basah tradisional di Indonesia sangat beragam. Di tengah gempuran kuliner dari Asia Timur dan barat, kue basah tersebut masih terus dijual dan menjadi kuliner tradisional khas bangsa. (RAN)
ADVERTISEMENT