Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
5 Perbedaan Reaksi Eksotermik dan Endotermik sebagai Reaksi Kimia
2 Oktober 2023 16:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Reaksi eksotermik dan endotermik adalah dua jenis reaksi kimia . Keduanya terjadi bergantung pada perubahan energi dalam sistem kimia. Konsep ini diperlukan untuk pemahaman bagaimana energi diperlukan atau dilepaskan dalam konteks reaksi kimia.
ADVERTISEMENT
Ketika zat-zat kimia berinteraksi dan berubah menjadi bentuk baru, mereka dapat melepaskan energi panas atau memerlukan energi tambahan. Tujuannya sama, yaitu untuk mencapai keadaan yang diinginkan.
Perbedaan Reaksi Eksotermik dan Endotermik
Berdasarkan buku Rangkuman Kimia SMA, (2009), pengertian reaksi eksotermik adalah jenis reaksi yang melepaskan energi panas ke lingkungan sekitarnya selama berlangsung, sehingga suhu sekitar jadi meningkat.
Di sisi lain, reaksi endotermik adalah jenis reaksi kimia yang memerlukan energi eksternal dari lingkungan sekitarnya untuk berlangsung. Selama reaksi endotermik, energi panas diserap dari lingkungan, sehingga menyebabkan penurunan suhu sekitar.
Meskipun sama-sama merupakan reaksi kimia, ternyata reaksi eksotermik dan endotermik memiliki perbedaan. Masih dari sumber buku yang sama, inilah beberapa perbedaan reaksi eksotermik dan endotermik.
ADVERTISEMENT
1. Pembangkitan atau Pembebasan Energi
Reaksi eksotermik melepaskan energi dalam bentuk panas ke lingkungan sekitar. Artinya, suhu sekitar reaksi meningkat dan orang-orang akan merasakan reaksi ini sebagai pelepasan panas.
Reaksi endotermik, sebaliknya, memerlukan energi dari lingkungan untuk berlangsung. Jadi, selama reaksi endotermik, lingkungan sekitarnya akan menjadi lebih dingin karena energi diserap dari sekitar.
2. Tanda Perubahan Energi
Reaksi eksotermik ditandai dengan tanda negatif (–ΔH) dalam perubahan entalpi. Ini menunjukkan bahwa energi bebas reaktan lebih tinggi daripada energi bebas produk.
Sedangkan reaksi endotermik memiliki tanda positif (+ΔH) dalam perubahan entalpi, yang menunjukkan bahwa energi bebas produk lebih tinggi daripada energi bebas reaktan.
3. Contoh Reaksi
Contoh reaksi eksotermik adalah pembakaran bahan bakar, seperti bensin atau kayu, yang melepaskan panas saat berlangsung. Sementara, reaksi endotermik dapat ditemukan dalam proses, seperti pencairan salju atau penguapan air.
ADVERTISEMENT
4. Penggunaan Energi
Reaksi eksotermik sering digunakan dalam aplikasi pemanasan, seperti memasak atau produksi energi panas. Sebaliknya, reaksi endotermik sering dimanfaatkan dalam aplikasi pendinginan, seperti dalam kulkas atau proses kimia industri.
5. Karakteristik Visual
Reaksi eksotermik seringkali terlihat dengan peningkatan suhu, produksi cahaya, atau terkadang pelepasan gas. Reaksi endotermik bisa tampak seperti berkurangnya suhu, khususnya pada permukaan yang berkontak langsung dengan zat yang mengalami reaksi.
Dalam kimia, memang sering kali dijumpai fenomena menarik yang berkaitan dengan perubahan energi dalam reaksi kimianya. Reaksi eksotermik dan endotermik adalah jenis reaksi kimia yang paling mudah untuk ditemui dalam kehidupan sehari-hari. (DNR)