Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat
17 Desember 2023 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menenun merupakan salah satu proses produksi kerajinan bahan serat. Serat adalah suatu jenis bahan yang terdiri dari potongan-potongan komponen yang memanjang utuh. Serat terbagi menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat buatan.
ADVERTISEMENT
Selain terdapat proses menenun, dalam produksi kerajinan berbahan serat terdapat proses lain seperti pemintalan benang, penggulungan benang, dan pemberian warna. Contoh kerajinan yang dihasilkan dari bahan serat yaitu dompet dan tas dari serat rotan.
Pengertian Kerajinan Bahan Serat
Dikutip dalam buku Asesmen Kompetensi Minimum dan Implementasi terhadap Pembelajaran oleh Huzaimah (2022:20) salah satu jenis bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan adalah berupa serat , baik serat alam maupun serat buatan.
Serat alam terbagi dalam kategori besar yang berasal dari tumbuhan, hewan, serta material anorganik. Contoh serat alam yang berasal dari tumbuhan yaitu kapas, rami, dan kapuk. Sedangkan serat asbes adalah contoh serat yang berasal dari material anorganik.
Dalam dunia tekstil, serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Serat memegang peranan penting. Sifat serat akan memengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan mekanik maupun pengolahan kimia.
ADVERTISEMENT
Proses Produksi Kerajinan Bahan Serat
Proses produksi kerajinan bahan serat terdapat 5 proses, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Pemintalan Benang
Proses pertama dalam produksi kerajinan bahan serat yaitu pemintalan benang. Pemintalan dilakukan setelah proses pemilihan serat (baik serat alam atau sintesis yang akan digunakan untuk membuat kain) dan sebelum proses penggulungan benang.
Hasil akhir dari proses pemintalan yaitu benang. Benang dibuat dari serat-serat yang telah dikumpulkan lalu dipintal sehingga membentuk tali yang panjang.
2. Penggulungan Benang
Penggulungan benang merupakan tahapan kedua dalam pembuatan serat menjadi benang. Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.
Alat penggulung benang dirancang agar dapat menggulung benang dengan rapi. Bentuk alat ini seperti felek sepeda dayun diputar dengan tangan untuk dapat menggulung benang dengan cepat.
ADVERTISEMENT
3. Pemberian Warna
Pemberian warna pada serat umumnya menggunakan teknik pencelupan. Pencelupan adalah proses pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dengan menggunakan media air. Teknik ini memungkinkan serat memperoleh warna yang kuat.
Warna yang digunakan dapat berupa warna alami atau warna buatan (kimia). Setiap jenis serat memiliki kemampuan celup dan efek warna yang berbeda-beda. Sehingga pemberian warna pada benang disesuaikan dengan jenis benang.
4. Pengeringan
Proses pengeringan diperlukan untuk menghilangkan atau mengurangi kadar air pada benang setelah melalui proses pemberian warna. Pengeringan bisa dilakukan dengan cara mengeringkan di bawah panas matahari langsung atau cukup diangin-anginkan saja.
5. Penenunan Serat Benang menjadi Kain (Weaving)
Setelah kering, benang dapat ditindaklanjuti dengan proses penenunan menjadi kain. Menenun adalah proses membuat kain pada alat tenun dengan menyilangkan masing-masing benang.
ADVERTISEMENT
Alat yang dapat digunakan dalam menenun contohnya adalah gedogan. Selain gedogan, terdapat seperangkat alat lainnya yang diperlukan yang di antaranya adalah pajal, kluntungan benang, undar jantra, pamanen, dan teropong.
Benang yang telah jadi bahan baku dapat digunakan untuk membuat kerajinan tangan makrame dan tapestri, sedangkan produk berupa kain dapat digunakan untuk membuat kerajinan kain ikat celup.
Ada 5 proses produksi kerajinan bahan serat yang dapat diketahui. Dalam produksi kerajinan menggunakan bahan serat, pastikan jenis serat yang digunakan memiliki kualitas bagus, baik dari segi kehalusan, kekuatan, daya serap, dan elastisitas. (MRZ)