Konten dari Pengguna

6 Ciri Reaksi Kimia Pembusukan Buah yang Sering Ditemui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
9 Januari 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri reaksi kimia pembusukan buah. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri reaksi kimia pembusukan buah. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Buah-buahan adalah sumber nutrisi yang penting bagi tubuh manusia. Saat buah mulai membusuk, terjadi proses dan hasil dari berbagai reaksi kimia yang terjadi dalam kulit dan daging buah. Salah satu ciri reaksi kimia pembusukan buah adalah munculnya bau.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari buku Antologi Artikel: Memotret Realita, Guru-Guru Eksak SMK Jawa Timur (2019:48), reaksi kimia adalah proses terjadinya perubahan suatu senyawa kimia (reaktan) menjadi kimia lainnya (produk).

Mengenali Ciri Reaksi Kimia Pembusukan Buah

Ilustrasi ciri reaksi kimia pembusukan buah. Sumber: www.unsplash.com
Pembusukan buah melibatkan berbagai reaksi kimia yang dapat terjadi sebagai hasil dari interaksi antara enzim, mikroorganisme, dan zat kimia dalam buah. Ada beberapa ciri reaksi kimia pembusukan buah yang mudah dikenali dan sering ditemui. Berikut penjelasannya.

1. Perubahan Warna

Saat buah mengalami pembusukan perubahan warna seringkali jadi ciri yang paling mencolok. Ini disebabkan oleh reaksi oksidasi yang terjadi pada pigmen buah seperti klorofil dan antosianin.
Buah yang semula segar dan berwarna cerah dapat berubah menjadi coklat, hitam, atau warna-warna tidak biasa lainnya karena proses perubahan kimia.
ADVERTISEMENT

2. Peningkatan Aroma yang Tidak Menyenangkan atau Muncul Bau

Reaksi kimia pembusukan sering diikuti oleh pelepasan senyawa volatil yang menghasilkan aroma yang tidak menyenangkan. Senyawa-senyawa seperti asam organik, aldehida, dan keton dapat memberikan bau busuk atau asam pada buah yang sedang membusuk.
Peningkatan aroma yang tidak enak ini adalah tanda bahwa proses pembusukan telah dimulai.

3. Perubahan Tekstur

Pada beberapa buah tekstur buah yang semula renyah dan segar akan mengalami perubahan saat terjadi reaksi kimia pembusukan. Ini disebabkan oleh aktivitas enzim dan proses degradasi struktur sel.
Buah yang semula keras dapat menjadi lembek atau bahkan berair karena kehilangan integritas sel.

4. Peningkatan Produksi Gas

Beberapa buah, seperti apel dan pisang, menghasilkan gas etilena selama proses pematangan. Saat buah mengalami pembusukan, produksi gas ini dapat meningkat secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Gas etilena dapat mempercepat proses pematangan buah-buahan lain di sekitarnya, hingga mampu menciptakan lingkaran pembusukan yang lebih cepat.

5. Perubahan pH

Proses pembusukan buah seringkali melibatkan produksi asam organik, seperti asam sitrat atau asam malat. Akumulasi asam ini dapat menyebabkan perubahan pH dalam daging buah, menjadikannya lebih asam dari biasanya.
Perubahan pH ini juga dapat memengaruhi rasa buah membuatnya terasa lebih asam atau pahit.

6. Pertumbuhan Jamur dan Bakteri

Saat buah membusuk, buah menjadi lebih rentan terhadap serangan jamur dan bakteri. Hal ini adalah hasil dari degradasi struktur sel dan penurunan daya tahan buah terhadap mikroorganisme patogen.
Keberadaan jamur atau bakteri pada permukaan buah dapat menjadi tanda jelas dari proses pembusukan yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Ciri reaksi kimia pembusukan buah ini bisa terjadi bersama-sama atau secara bertahap tergantung pada jenis buah, kondisi lingkungan, dan mikroorganisme yang terlibat dalam proses pembusukan tersebut.
Dengan memahami ciri-ciri ini, semua orang dapat lebih mudah mengidentifikasi apakah buah masih layak dikonsumsi atau sudah mencapai tahap pembusukan. (VAN)