6 Contoh Fisika sebagai Proses beserta Hakikat Ilmu Fisika yang Lainnya

Ilustrasi contoh fisika sebagai proses beserta hakikat ilmu fisika yang lainnya. Sumber foto: Unplash/Campaign Creators

Pembelajaran fisika dipandang sebagai salah satu proses untuk mengembangkan kemampuan memahami konsep, prinsip, maupun hukum-hukum fisika. Salah satu hakikat ilmu fisika ialah fisika sebagai proses. Contoh fisika sebagai proses berkaitan dengan fenomena seperti fenomena kekasaran permukaan bidang dan gaya gesek.

Dalam membahas fenomena tersebut, ilmuwan akan melakukan pengamatan untuk menghasilkan informasi. Nantinya informasi itu dikumpulkan melalui proses percobaan sehingga menghasilkan produk yang bisa dipertanggungjawabkan.

Hakikat Ilmu Fisika

Ilustrasi hakikat ilmu fisika. Sumber: Unplash/ThisisEngineering

Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gejala yang tidak hidup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi yang menyertainya.

Dikutip dari buku Ilmu Alamiah Dasar oleh Ni Putu Ayu Hervina Sanjayanti, dan kawan-kawan. (2021:32) hakikat ilmu fisika sebagai salah satu cabang ilmu sains tidak jauh berbeda dengan hakikat sains yaitu:

Contoh Fisika Sebagai Proses

Ilustrasi contoh fisika sebagai proses. Sumber foto: Unplash/Girl with red hat

Pada dasarnya fisika sebagai proses bisa disebut sebagai "a way of investigating" karena memberikan gambaran mengenai bagaimana para ilmuwan bekerja melakukan penemuan-penemuan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman contoh fisika sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Berikut adalah penjelasan dari proses-proses tersebut.

1. Fenomena

Istilah fenomena dapat diartikan sebagai gejala yang tampak yang dapat diamati. Dengan adanya fenomena, ilmuwan akan memiliki rasa ingin tahu sehingga mereka melakukan proses pengamatan. Biasanya fenomena tersebut berkaitan tentang materi dan energi yang menjadi ruang lingkup dari ilmu fisika itu sendiri.

2. Dugaan

Setelah melihat fenomena, ilmuwan akan menduga-duga penyebab terjadinya fenomena tersebut. Biasanya dugaan tersebut bersifat sementara karena belum terbukti kebenarannya.

3. Pengamatan

Ketika memiliki dugaan akan proses terjadinya fenomena, ilmuwan akan melakukan pengamatan untuk menguak fenomena dengan memperhatikan peristiwa yang baru saja dilihatnya. Tujuannya untuk menangkap semua gejala terhadap semua objek yang diamatinya serta menjelaskan dengan benar.

4. Pengukuran

Pada saat melakukan pengamatan, ilmuwan akan mengambil data-data dari pengamatan yang telah dilakukannya melalui pengukuran. Dengan pengukuran, ilmuwan bisa mengukur efektivitas suatu eksperimen dan memverifikasi hipotesis.

5. Penyelidikan

Jika sudah memperoleh hasil pengukuran, ilmuwan bisa menyelidiki data yang telah didapatkannya untuk mencari tahu hubungan dari fenomena tersebut. Dengan demikian, ilmuwan bisa menghasilkan kesimpulan yang benar dari suatu fenomena.

6. Publikasi

Setelah mendapatkan kesimpulan yang benar, ilmuwan bisa melakukan publikasi terhadap hasil-hasil pengamatan yang telah dilakukannya. Dengan menyebarluaskan atau mempublikasikan hasil penelitian, maka hasil penelitian bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa contoh fisika sebagai proses dapat memberikan gambaran proses ilmuwan dalam melakukan penemuan-penemuan dari hasil penelitian yang telah dilakukannya. Dengan proses ini, masyarakat luas bisa mengetahui ilmu pengetahuan sehingga wawasan dan pengetahuan mereka menjadi bertambah. (NTA)

Baca juga: Mengenal Fisika sebagai Sikap dan Contohnya