Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
6 Contoh Konflik Peran dalam Kehidupan Sehari-hari
16 Oktober 2023 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi contoh konflik peran - Sumber: pexels.com/@ketut-subiyanto](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hcvn572khhtjkns90ctm3ztz.jpg)
ADVERTISEMENT
Ada banyak contoh konflik peran dalam kehidupan sehari-hari. Secara singkat, konflik peran diartikan sebagai situasi saat seseorang merasa tertekan atau bingung. Alasannya karena mereka harus menjalani berbagai peran yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Apakah ada dampak dari konflik peran? Tentu saja ada. Dampak yang bisa muncul dari konflik peran adalah individu tersebut akan menghadapi kesulitan ketika harus bertindak atau membuat keputusan.
Contoh Konflik Peran dalam Kehidupan
Konflik peran dikenal juga dengan sebutan role conflict. Situasi konflik peran ini bisa muncul ketika seseorang memiliki dua atau lebih peran yang harus dijalankan secara bersamaan.
Berdasarkan buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) untuk Kelas VII SMP, Nana Supriatna, Mamat Ruhimat, Kosim, 2007, konflik peran adalah fenomena psikologis yang dapat menciptakan perasaan ketidaknyamanan dan berpotensi mengurangi motivasi kerja.
Berikut adalah beberapa contoh konflik peran yang mungkin sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
1. Konflik Peran Sebagai Pekerja dan Orang Tua
Ini terjadi ketika seseorang harus mengatasi tuntutan pekerjaan dengan tanggung jawab sebagai orang tua. Seorang pekerja mungkin merasa bersalah karena tidak bisa memberikan waktu yang cukup kepada anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
2. Konflik Peran Sebagai Mahasiswa dan Pekerja Paruh Waktu
Mahasiswa yang bekerja paruh waktu mungkin mengalami konflik peran saat mencoba menyeimbangkan jadwal kuliah dan kerja. Mereka mungkin merasa stres karena harus membagi waktu dan perhatian di antara kedua peran ini.
3. Konflik Peran Suami dan Ayah
Suami yang berusaha menjalankan peran sebagai ayah dan suami sekaligus mungkin merasa tertekan. Apalagi saat harus menghadapi masalah dalam mengatasi perbedaan antara kebutuhan keluarga dan keinginan pribadi.
4. Konflik Peran antara Sahabat dan Pacar
Mungkin semua orang pernah merasakan konflik ini. Saat harus menyeimbangkan antara menjadi seorang sahabat dan pacar. Di sisi lain, ada sahabat yang selama ini setia menemani, tapi di sisi satunya ada pacar yang mungkin merasa lebih ingin diprioritaskan.
5. Konflik Peran antara Rekan Kerja dan Teman Main
Seorang karyawan mungkin mengalami konflik peran saat harus mengelola hubungan dengan rekan kerja yang juga menjadi teman main di luar pekerjaan. Mereka mungkin merasa kesulitan memisahkan masalah pekerjaan dan hubungan sosial.
ADVERTISEMENT
6. Konflik Peran Antar Teman
Wajar jika ada seseorang yang memiliki beberapa circle pertemanan sekaligus. Tapi hal ini justru bisa menjadi sumber konflik peran. Seseorang mungkin akan susah saat harus memenuhi ekspektasi dan tuntutan dari kelompok teman yang berbeda.
Baca Juga: Jenis-Jenis Konflik Sosial dalam Masyarakat
Selain yang disebutkan tadi, masih ada banyak contoh konflik peran lainnya. Untuk mengatasinya, penting untuk berkomunikasi dengan baik, menetapkan prioritas, dan mencari keseimbangan yang sesuai antara berbagai peran dalam hidup. (DNR)