Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Perbedaan Homopolimer dan Kopolimer
9 Februari 2024 10:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu Kimia , perbedaan homopolimer dan kopolimer salah satunya terletak pada jumlah monomer yang digunakan dalam proses produksinya. Homopolimer terbentuk dari sejenis monomer, sedangkan kopolimer terbentuk lebih dari sejenis monomer.
ADVERTISEMENT
Homopolimer dan kopolimer merupakan polimer yang diklasifikasikan berdasarkan jenis monomernya. Sedangkan monomer merupakan molekul kecil organik yang dapat bergabung dengan molekul serupa lainnya untuk membentuk molekul besar (polimer).
Perbedaan Homopolimer dan Kopolimer
Dikutip dalam buku Mudah Belajar Kimia oleh Syarifuddin, S.Pd., M.Si., (2021:189-190) klasifikasi polimer berdasrkan jenis monomernya dibedakan atas homopolimer dan kopolimer.
Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer, sedangkan kopolimer merupkan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih monomer. Adapun perbedaan homopolimer dan kopolimer di antaranya sebagai berikut.
1. Definisi
Homopolimer adalah polimer yang semua unit monomernya identik. Polimer adalah suatu bahan yang memiliki struktur kimia yang terdiri dari rantai besar monomer.
Kopolimer adalah polimer yang terdiri dari lebih dari satu jenis unit monomer. Kopolimer diproduksi dengan mempolimerisasi dua atau lebih jenis monomer bersama-sama dalam proses yang disebut kopolimerisasi.
ADVERTISEMENT
2. Jumlah Monomer
Homopolimer memiliki satu tipe monomer. Homopolimer diklasifikasikan berdasarkan satu varian monomer, namun setiap jenis homopolimer mungkin memiliki monomer yang berbeda.
Kopolimer memiliki lebih dari satu tipe monomer. Semua kopolimer dapat terdiri dari dua atau lebih jenis monomer. Monomer yang berbeda dapat berulang secara tunggal, dalam blok, atau dengan cara lain yang dapat diulang secara statistik.
3.Tujuan
Tujuan dari homopolimer adalah untuk menghasilkan polimer yang memiliki sifat mekanik yang meningkat. Sifat mekanik yang ditingkatkan ini meliputi kekuatan tarik, kekakuan, ketahanan benturan, dan ketahanan mulur jangka pendek.
Tujuan pembuatan kopolimer adalah untuk menghasilkan polimer dengan sifat yang lebih diinginkan. Kopolimer biasanya mengalami kristalinitas yang lebih rendah, suhu transisi gelas yang lebih tinggi, dan kelarutan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
4. Struktur Kimiawi
Homopolimer biasanya memiliki struktur yang sederhana. Struktur homopolimer dicirikan oleh susunan berulang dari keseragaman lengkap unit monomer dalam konstruksi rantai polimer.
Kopolimer memiliki struktur yang lebih kompleks. Kopolimer yang mengandung rantai tunggal disebut kopolimer linier, sedangkan kopolimer yang mengandung rantai samping polimer disebut kopolimer bercabang.
5. Proses Polimerisasi
Homopolimer dibentuk melalui proses polimerisasi adisi. Polimerisasi adisi merupakan proses bergabungnya monomer-monomer yang mempunyai ikatan rangkap dalam kondisi jenuh.
Kopolimer dibentuk melalui polimerisasi kondensasi. Polimer kondensasi adalah gabungan dari gugus fungsi antara dua monomer. Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi yang membentuk polimer dari monomer dengan dua gugus fungsi.
6. Jenisnya
ADVERTISEMENT
Sedangkan jenis kopolimer antara lain polivinil asetat, etilen vinil asetat, stirena akrilonitril butadiena, karet stirena butadiena, karet stirena akrilonitril, stirena butadiena stirena, dan polietilen oksida.
Perbedaan homopolimer dan kopolimer akan sangat bermanfaat jika dipahami dengan baik. Setelah membaca ulasan di atas, diharapkan pembaca dapat membedakan antara homopolimer dan kopolimer yang merupakan golongan bahan kimia penting dalam kehidupan sehari-hari. (MRZ)