Konten dari Pengguna

7 Aktivitas Manusia yang Dapat Menyebabkan Punahnya Hewan Atau Tumbuhan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
9 September 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Aktivitas Manusia yang Dapat Menyebabkan Punahnya Hewan Atau Tumbuhan. Sumber: Pexels/Engin Akyurt
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Aktivitas Manusia yang Dapat Menyebabkan Punahnya Hewan Atau Tumbuhan. Sumber: Pexels/Engin Akyurt
ADVERTISEMENT
Kepunahan adalah sebuah peristiwa di mana sebuah spesies hilang sepenuhnya. Kepunahan ini harus dicegah akan memiliki dampak langsung baik kepada lingkungan atau ekosistem yang ada di dalamnya. Oleh karenanya, perlu diketahui berbagai aktivitas manusia yang dapat menyebabkan punahnya hewan atau tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Kepunahan akibat manusia dikenal juga sebagai kepunahan antropogenik. Hal ini merujuk pada hilangnya spesies hewan atau tumbuhan yang disebabkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia.

Aktivitas Manusia yang Dapat Menyebabkan Punahnya Hewan Atau Tumbuhan

Ilustrasi Aktivitas Manusia yang Dapat Menyebabkan Punahnya Hewan Atau Tumbuhan. Sumber: Pexels/Engin Akyurt
Mengutip buku Hakikat Hidup Manusia Berdasarkan Konsep Sebab Akibat karya Sutomo (2024:91) kepunahan dapat terjadi dalam berbagai tingkat dan terkadang laju kepunahan ini dapat meningkat drastis. Salah satunya adalah akibat aktivitas manusia yang dapat menyebabkan punahnya hewan atau tumbuhan seperti perburuan liar.
Kepunahan ini terjadi karena berbagai tekanan yang ditimbulkan oleh manusia pada lingkungan, yang sering kali berlangsung lebih cepat daripada proses kepunahan alami. Berikut adalah beberapa aktivitas penyebab kepunahan akibat manusia.

1. Penggundulan Hutan (Deforestasi)

Penggundulan hutan untuk membuka lahan pertanian, perkebunan, atau pemukiman mengakibatkan hilangnya habitat alami hewan dan tumbuhan. Ini memaksa hewan pindah ke daerah yang lebih kecil dan kurang layak untuk bertahan hidup, sehingga meningkatkan risiko kepunahan.
ADVERTISEMENT

2. Perburuan Liar

Banyak hewan diburu secara ilegal untuk diambil bagian tubuhnya, seperti gading gajah, tanduk badak, atau kulit harimau. Perburuan yang tidak terkendali ini menyebabkan populasi hewan menurun drastis hingga mencapai titik kritis.

3. Pencemaran Lingkungan

Limbah industri, sampah plastik, dan bahan kimia yang dibuang ke laut, sungai, atau tanah dapat merusak ekosistem. Pencemaran air dapat membunuh spesies yang hidup di sungai dan lautan, sementara pencemaran tanah mengganggu tumbuhan dan hewan yang bergantung pada ekosistem tersebut.

4. Eksploitasi Berlebihan Sumber Daya Alam

Penebangan pohon secara besar-besaran, penambangan, dan penangkapan ikan berlebihan juga mempercepat kepunahan spesies tertentu, karena hewan kehilangan habitat atau sumber makanan utama.

5. Introduksi Spesies Invasif

Spesies invasif yang diperkenalkan manusia ke lingkungan baru sering kali mendominasi dan mengancam spesies asli. Hewan bisa menjadi predator, kompetitor, atau pembawa penyakit bagi spesies lokal, yang akhirnya dapat menyebabkan kepunahan.
ADVERTISEMENT

6. Pertanian Monokultur

Penggunaan lahan untuk menanam satu jenis tanaman saja (monokultur) mengurangi keanekaragaman hayati. Ini membuat ekosistem menjadi lebih rentan terhadap hama dan penyakit, serta menghilangkan habitat bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan lainnya.

7. Pembangunan Infrastruktur

Pembangunan jalan, jembatan, kawasan perumahan, dan kawasan industri sering kali menghancurkan habitat alami hewan dan tumbuhan. Selain itu, pembangunan juga dapat menyebabkan fragmentasi habitat, di mana wilayah hutan atau alam liar terpecah menjadi bagian-bagian kecil yang mengisolasi spesies dan membatasi ruang geraknya.
Aktivitas manusia yang dapat menyebabkan punahnya hewan atau tumbuhan telah memicu kepunahan besar-besaran, dikenal sebagai kepunahan massal keenam. Ini adalah salah satu tantangan lingkungan terbesar yang dihadapi, karena keanekaragaman hayati adalah kunci untuk menjaga keseimbangan ekosistem global. (BAI)
ADVERTISEMENT