Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Alat Musik Suku Dayak Kalimantan yang Unik
1 Februari 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Alat musik merupakan suatu alat atau barang yang dapat menghasilkan sebuah alunan nada. Setiap alat musik menghasilkan suara yang berbeda-beda tergantung bagaimana penggunaannya atau cara menggunakannya.
Alat Musik Suku Dayak
Dikutip dalam buku Falsafah Huma Betang Komunikasi Suku Dayak oleh Rico, M.I.Kom, Dr. Muzahid Akbar Hayat, M.Si , dan Dr. Didi Susanto, M.I.Kom.M.Pd (2023:6) suku Dayak merupakan suku yang dominan di Kalimantan dengan pembagian wilayah terbanyaknya adalah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
Suku Dayak memiliki berbagai macam budaya salah satunya seperti alat musik yang unik dan menjadikannya sebagai ciri khas suku tersebut. Adapun alat musik suku Dayak di antaranya sebagai berikut.
1. Antoneng
Antoneng termasuk jenis alat musik gitar tabung yang dimainkan dengan cara dipetik. Penggunaannya sendiri biasa dipakai untuk mengiringi lagu daerah suku Dayak maupun untuk sekedar mengisi waktu luang.
ADVERTISEMENT
Antoneng terbuat dari bambu dan kulit ari bambu yang dibentuk menjadi dawai sebanyak lima buah. Bagian tengah badan bambu dilubangi sebagai resonator. Bunyi nada yang dihasilkan menyerupai suara genggong (alat musik pulau Lombok, NTB).
2. Keledi
Keledi atau Keluri adalah alat musik tiup tradisional yang terbuat dari bambu dan labu. Pada umumnya keledi dimainkan pada upacara-upacara adat untuk mengiringi lagu, tarian, hingga teater tutur atau syair nyanyian.
3. Balikan
Balikan atau kuranting merupakan alat musik khas suku Dayak yang ada di daerah Kapuas Hulu. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik balikan mirip seperti dengan alat musik sape yang juga berasal dari suku Dayak.
Bentuk alat ini panjang arah samping kanannya melebar, di tengahnya kecil dan menguncup, ujung-ujung yang melebar lebih tipis. Karna keunikan dan kebagusannya, balikan menjadi alat tradisional ciri khas daerah Kalimantan Barat.
ADVERTISEMENT
4.Sape
Sape merupakan alat musik yang sekilas mirip dengan gitar. Cara memainkannya sama-sama dipetik. Sape yang merupakan alat musik tradisional Kalimantan Timur sering digunakan untuk mengiringi acara-acara hajatan masyarakat suku Dayak.
Sape memiliki bentuk berbadan lebar, bertangkai kecil, panjangnya sekitar 1 meter, memiliki 2 senar dari bahan plastik. Sape terbuat dari kayu aro atau adau, kayu marong, dan kayu pelantan yang banyak ditemukan di daerah-daerah hutan Kalimantan.
5. Rebab
Rebab merupakan alat musik gesek menyerupai biola bertali dua atau tiga yang terdapat di Kalimantan Utara. Biasanya digesek dengan cara ditegakkan di lantai dan penggeseknya berada di belakang rebab.
Rebab terbuat dari kayu dan resonatornya terbuat dari tempurung kelapa dengan panjang sekitar 75 cm. Pola permainan melodinya mirip dengan kecapi. Dahulu rebab dimainkan saat upacara Nyangiang di suku Dayak Ngaju (Kapuas, Katingan, Kahayan).
ADVERTISEMENT
6. Senggayung
Senggayung juga termasuk dalam musik tradisional masyarakat Dayak Simpang Dua Kabupaten Ketapang yang terbuat dari bambu. Bentuknya bulat pada bagian atasnya,sementara bagian bawahnya setengah terbuka.
Alat musik ini umumnya dimainkan khusus dalam ritual musim buah-buahan, yaitu upacara yang menandakan musim panen buah. Namun jika buahnya hanya sedikit, masyarakat tidak boleh lagi membunyikan Senggayung.
7. Tahar
Tahar merupakan alat musik pukul, yang dimainkan dengan dipukul menggunakan tangan yang mirip dengan tamborin. Biasanya alat musik ini digunakan pada acara pernikahan atau upacara penyambutan.
Dengan mengetahui 7 alat musik suku Dayak melalui ulasan di atas, maka pembaca dapat lebih mengenal alat musik khas daerah Indonesia yang patut untuk dilestarikan. (MRZ)
ADVERTISEMENT