Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
7 Ciri-Ciri Mata Minus pada Anak yang Perlu Diwaspadai
1 Juni 2023 16:55 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ciri-ciri mata minus dikenali sebagai salah satu gangguan pada mata. Dalam ilmu kesehatan, mata yang memiliki kemampuan akomodasi lensa mata berkurang dapat dikaterogikan mata yang cacat aberasi sebab titik dekat dan titik jauh mata telah berubah.
ADVERTISEMENT
Ada empat jenis kondisi cacat mata, yaitu rabun jauh (miopi), rabun dekat (hipermitropi), mata tua (presbiopi), dan mata silinder (astigmatisma).
Dari keempat kondisi cacat mata tersebut, rabun jauh atau miopi paling sering ditemukan dan dapat dialami oleh masyarakat di segala usia. Artikel ini secara khusus menjelaskan tentang cacat mata rabun jauh.
7 Ciri-Ciri Mata Minus Pada Anak-Anak
Rabun jauh atau miopi juga dikenal dengan istilah mata minus. Dalam buku “Mudah Menguasai Fisika SMP kelas 2” yang disusun oleh Redaksi Kawan Pustaka (hal. 103), dituliskan pengertian rabun jauh atau miopi adalah mata yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh dari mata.
Hal ini disebabkan karena bayangan benda jatuh di depan retina. Kondisi cacat mata minus dapat dialami oleh setiap orang dari segala umur, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri mata minus atau rabun jauh umumnya mulai muncul ketika seseorang berumur 6-14 tahun. Secara umum, seseorang dengan kondisi mata minus merasakan pandangan yang buram saat melihat benda-benda yang jaraknya jauh. Khususnya ketika membaca dari jarak yang jauh.
Berikut ini adalah tujuh ciri-ciri mata minus pada anak.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri mata minus atau rabun jauh umumnya mulai muncul ketika seseorang berumur 6-14 tahun. Penyebab mata minus pada anak bisa dipengaruhi oleh faktor genetik atau keturunan dari orangtua yang juga rabun jauh atau bisa terjadi karena kebiasaan membaca atau menonton dengan jarak yang terlalu dekat.
Anak-anak bisa memiliki mata minus sejak lahir, namun biasanya gejala baru akan terlihat ketika ia mulai besar dan organ tubuhnya mulai berkembang. Bayi yang tidur dengan lampu menyala dikatakan memiliki resiko mengalami mata minus di kemudian hari.
Dengan mengenali ciri-ciri mata minus pada anak-anak dapat menolong orang tua untuk memberikan penangan yang tepat.
Mulai dari memberikan kacamata minus, memberikan asupan makanan yang bergizi dan bermanfaat untuk menjaga serta meningkatkan kesehatan mata anak (wortel, buah, sayuran, ikan yang kaya omega 3), memastikan kondisi ruang dengan penerangan yang cukup saat anak beraktivitas, dan membatasi penggunaan gadget. (SR)
ADVERTISEMENT