Konten dari Pengguna

7 Contoh Cyberstalking beserta Penyebab dan Pencegahannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
22 Desember 2023 11:10 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh cyberstalking beserta penyebab dan pencegahannya. Sumber: Pixabay/Franz26
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh cyberstalking beserta penyebab dan pencegahannya. Sumber: Pixabay/Franz26
ADVERTISEMENT
Contoh cyberstalking salah satunya yaitu pencurian identitas online. Pencurian identitas ini terjadi ketika seseorang menggunakan informasi pengenal pribadi orang lain, seperti nama, nomor pengenal tanpa izinnya, untuk melakukan penipuan atau kejahatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Para pelaku cyberstalking termotivasi untuk mempermalukan, mengintimidasi, hingga melecehkan target korban. Pelaku sangat mengandalkan kekuatan internet untuk mencapai hal yang diinginkan tersebut.

Contoh Cyberstalking

Ilustrasi contoh cyberstalking. Sumber: Pixabay/geralt
Dikutip dalam buku Perempuan dan Literasi Digital Antara Problem, Hambatan, dan Arah Pemberdayaan oleh Rahayu, dkk (2021:181) cyberstalking merupakan ancaman bahaya yang dikirim melalui email, pesan instan, dan pesan teks. Cyberstalking sering berkaitan dengan pemutusan hubungan seksual atau pemutusan hubungan pasangan laki-laki dan perempuan.
Untuk memahami lebih jelas apa yang dimaksud dengan cyberstalking, berikut adalah 7 contoh cyberstalking yang sering dilakukan oleh pelaku.

1. Pencurian Identitas Online

Beberapa basis data seseorang bisa saja terekam di situs terkait kependudukan. Sehingga, fenomena pencurian identitas online kemungkinan besar dapat terjadi.
Cyberstalker akan menggunakan informasi pribadi target untuk membuat akun palsu atau melakukan tindakan tertentu atas nama target. Hal ini dapat merugikan target secara finansial dan menyebabkan masalah hukum.
ADVERTISEMENT

2. Mengirim Pesan Intimidatif

Pengirim pesan intimidatif merupakan bentuk cyberstalking berupa pengiriman pesan secara berulang kepada seseorang. Tindakan ini umumnya mengandung ancaman, intimidasi, atau upaya untuk menakut-nakuti target melalui berbagai platform komunikasi.

3. Pembuat Akun Palsu

Terdapat beberapa media sosial yang menyediakan fitur untuk membuat akun tanpa verifikasi langsung dengan pengguna. Hal ini dimanfaatkan oleh pelaku cyberstalking untuk melakukan pembuatan akun palsu.
Pelaku bisa menjadi seseorang yang menciptakan identitas palsu secara online untuk mengejar, mengikuti, atau menghubungi target secara anonim. Hal ini dapat menciptakan situasi yang tidak nyaman dan merugikan reputasi target.

4. Doxing Praktik

Doxing adalah tindakan untuk mencari, mengumpulkan, dan mempublikasikan informasi pribadi target, seperti alamat rumah, nomor telepon, atau data lainnya tanpa izin.
Hal ini dapat membahayakan privasi dan keamanan target, memberikan pelaku akses kepada informasi yang seharusnya bersifat pribadi.
ADVERTISEMENT

5. Pemantauan Secara Ofline

Pemantauan secara offline merupakan bentuk tindakan pelaku yang mengikuti target di dunia nyata dan kemudian menggambarkan atau membahas aktivitas korban secara online. Tindakan ini menyebabkan rusaknya privasi dan keamanan target dalam kehidupan sehari-hari.

6. Penyebaran Konten Merugikan

Seseorang yang memiliki jejak digital maupun identitas pribadi bisa mendapatkan ancaman merugikan berupa menyebarkan foto, video, atau informasi pribadi. Maksud dari tindakan ini yaitu merugikan atau mempermalukan korban di mata publik.

7. Pembajakan Webcam

Penguntit yang menyeramkan bisa membajak webcam. Biasanya pelaku memancing atau bahkan memaksa korban untuk menginstal sebuah file yang berisi malware agar bisa mengakses webcam korban. Para korban biasanya tidak menyadari hal tersebut.

Penyebab Cyberstalking

Ilustrasi penyebab cyberstalking. Sumber: Pixabay/madartzgraphics
Tindakan cyberstalking dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan motif pelaku bisa bervariasi. Beberapa penyebab umum cyberstalking sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Obsesi atau Persepsi Salah

Pelaku mungkin memiliki obsesi atau persepsi yang salah terhadap korban. Pelaku mungkin merasa terobsesi dengan korban secara emosional, dan perilaku cyberstalking muncul sebagai cara untuk mengekspresikan atau mempertahankan perasaan tersebut.

2. Pelecehan atau Balas Dendam

Beberapa kasus cyberstalking dapat berasal dari pelecehan atau konflik sebelumnya antara pelaku dan korban. Balas dendam dapat mendorong seseorang untuk memilih cara online sebagai bentuk perlawanan atau pengejaran.

3. Kontrol dan Manipulasi

Pelaku menggunakan cyberstalking sebagai alat untuk mengendalikan dan memanipulasi korban. Dengan melakukan kegiatan tersebut pelaku merasa puas dengan cara memantau, mengintimidasi, atau merugikan korban secara online.

4. Masalah Mental atau Gangguan Psikologis

Penyebab terakhir yaitu kemungkinan masalah mental atau gangguan psikologis yang sedang dialami oleh si pelaku yang memengaruhi perilakunya. Gangguan seperti obsesif-kompulsif atau gangguan kepribadian dapat mengarahkan seseorang melakukan tindakan ini.
ADVERTISEMENT

Pencegahan Cyberstalking

Ilustrasi pencegahan cyberstalkig. Sumber: Pixabay/Buffik
Setelah mengetahui contoh dan peneyebab cyberstalking. Simak cara pencegahan yang dapat dilakukan dalam meminimalisir hal ini terjadi.

1. Menggunakan Perangkat Lunak dengan Keamanan yang Tepat

Menginstal dan menjalankan perangkat lunak keamanan yang tepat adalah langkah pertama yang sangat penting untuk melindungi diri dari cyberstalking. Contoh perangkat lunak keamanan, seperti antivirus dan firewall.

2. Menghindari Berbagi Informasi Pribadi secara Online

Pencegahan yang dapat dilakukan selanjutnya yaitu hindari berbagi informasi pribadi secara online. Hindari melakukan posting informasi seperti alamat rumah, nomor telepon, nomor kartu kredit, atau detail pribadi lainnya di platform media sosial atau situs web publik.

3. Menggunakan Kata Sandi yang Kuat

Kata sandi yang kuat harus terdiri dari kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan karakter khusus. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak seperti tanggal lahir atau nama-nama yang umum.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hindari menggunakan kata sandi yang sama untuk semua akun. Karena jika salah satu akun diretas, pelaku dapat dengan mudah mengakses akun lain jika kata sandinya sama. Gunakan manajer kata sandi untuk menyimpan kata sandi dengan aman.

4. Menjaga Privasi Akun Sosial Media

Perbarui pengaturan privasi akun media sosial agar sesuai dengan tingkat privasi yang diinginkan. Batasi siapa yang dapat melihat informasi pribadi dan siapa yang dapat mengirim permintaan pertemanan.
Periksa ulang pengaturan privasi secara berkala karena platform media sosial seringkali melakukan perubahan dalam kebijakan privasinya.

5. Menghindari Interaksi dengan Orang yang Tidak Dikenal

Jangan berinteraksi secara aktif dengan orang yang tidak dikenal secara online, terutama jika menunjukkan perilaku mencurigakan. Jika menerima pesan atau permintaan pertemanan dari seseorang yang tidak dikenal, pertimbangkan untuk mengabaikannya.
ADVERTISEMENT
Beberapa contoh cyberstalking beserta penyebab dan pencegahannya yang dapat diketahui. Walaupun cyberstalking dapat diminimalisir, tetaplah mawas diri dalam melakukan pengunggahan identitas pribadi. (MRZ)