Konten dari Pengguna

7 Faktor yang Mempengaruhi Korosi beserta Pencegahannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
28 Oktober 2023 16:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi faktor yang mempengaruhi korosi beserta pencegahannya. Sumber: Pixabay/Tama66
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi faktor yang mempengaruhi korosi beserta pencegahannya. Sumber: Pixabay/Tama66
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Korosi adalah proses perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya fungsi mekanis logam tersebut. Proses ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi korosi salah satunya, yaitu air dan oksigen.
ADVERTISEMENT
Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan. Untuk menghambat proses korosi, terdapat cara yang dapat dilakukan yaitu melakukan pengecatan, elektroplating, dan lainnya.

Faktor yang Mempengaruhi Korosi menurut Ilmu Kimia

Ilustrasi faktor yang mempengaruhi korosi. Sumber: Pixabay/Ulleo
Korosi adalah peristiwa perusakan logam akibat reaksi kimia antara logam dengan zat-zat yang ada di lingkungannya dan membentuk senyawa yang tak dikehendaki.
Dalam buku Kimia Terapan (Aplikasi Untuk Teknik Mesin), Selvia Aprilyanti, S.T, M.T (2020:91 93), ada beberapa faktor yang mempengaruhi korosi secara umum antara lain, yaitu sebagai berikut.

1. Suhu

Suhu yang meningkat akan menyebabkan bertambahnya kecepatan reaksi korosi. Hal ini terjadi karena makin tinggi suhu, maka energi kinetik dari partikel-partikel yang bereaksi akan meningkat.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyebabkan melampaunya besar harga energi aktivasi dan mengakibatkan laju reaksi korosi juga akan semakin cepat, begitu juga sebaliknya.

2. Laju Alir Fluida (Air)

Laju alir fluida cendeurng bertambah jika kecepatan aliran fluida bertambah besar. Hal in karena reaksi antara zat pereaksi dan logam akan semakin meningkat sehingga ion logam akan semakin banyak yang terlepas dan mengakibatkan kerapuhan (korosi) pada logam.

3. Konsentrasi Bahan Korosif

Hal ini berhubungan dengan pH atau tingkat keasaman dan kebasaan suatu larutan. Larutan yang bersifat asam sangat korosif terhadap logam yang berada di dalam media larutan asam akan lebih cepat berkorosi karena merupakan reaksi anoda.
Sedangkan larutan yang bersifat basa dapat menyebabkan korosi pada reaksi katodanya karena reaksi katoda selalu serentak dengan reaksi anoda.
ADVERTISEMENT

4. Oksigen

Adanya oksigen dari udara pada permukaan logam yang lembab akan mengakibatkan korosi yang lebih besar. Misalnya, di dalam air atau pada lingkungan terbuka, keberadaan oksigen akan menyebabkan korosi pada logam.

5. Waktu Kontak

Kemampuan inhibitor untuk melindungi logam dari korosi akan hilang atau habis pada waktu tertentu. Hal itu dikarenakan semakin lama waktunya, maka inhibitor akan semakin habis terserang oleh larutan.

6. Keberadaan Elektrolit

Keberadaan elektrolit, seperti garam NaCl pada logam akan mempercepat terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi didaerah anoda kepada reaksi reduksi pada daerah katoda.

7. Mikroba

Mikroba dapat meningkatkan korosi pada permukaan logam karena mikroba mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks. Hal ini dilakukan oleh mikroba untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa mikroba yang menyebabkan korosi, antara lain protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur sulfida.

Pencegahan Korosi

Ilustrasi pencegahan korosi. Sumber: Pixabay/NomeVisualizzato
Tidak terpungkiri bahwa peralatan di sekitar banyak yang terbuat dari logam. Untuk meminimalisir benda tersebut mengalami korosi, cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, yaitu sebagai berikut.

1. Hindari Logam untuk Kontak Langsung dengan Oksigen

Usahakan logam tidak mengalami kontak langsung dengan udara luar dengan cara membuat lingkungan di sekitar logam bebas oksigen, yaitu mengalirkan gas karbondioksida.

2. Melakukan Pengecetan pada Logam.

Pengecetan memungkinkan permukaan logam tidak akan bersinggungan langsung dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air. Dengan demikian, logam tidak akan mudah mengalami korosi.

3. Menggunakan Elektroplating

Elektroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara elektrokimia. Permukaan logam yang akan dilapisi berperan sebagai katoda, sedangkan pelapisnya (dalam hal ini logam lain) berperan sebagai anoda.
ADVERTISEMENT
Contoh elektroplating ini bisa diihat di badan mobil. Badan mobil sudah dilapisi dengan logam lain, yaitu krom, sehingga terlihat lebih indah dan mengilap.

4. Perlindungan Katoda atau Pengorbanan Anoda

Ini merupakan cara untuk mencegah korosi dengan cara mencegah terbentuknya sel elektrokimia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyambungkan logam yang akan dilapisi dengan logam yang memiliki potensial elektroda lebih kecil.
Logam dengan potensial elektroda lebih kecil berperan sebagai anoda yang nantinya akan mengalami reaksi oksidasi (logam yang akan terkorosi). Selama logam pelapis atau anodanya masih ada, logam yang dilapisi (katoda) tidak akan mengalami korosi.

5. Membuat Paduan (Alloy)

Alloy dapat dibuat dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain yang tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai baja stainless.
ADVERTISEMENT
Itu tadi faktor yang mempengaruhi korosi beserta pencegahannya. Proses korosi yang membuat benda logam berkarat ternyata masih bisa dicegah dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Semoga ulasan di atas bermanfaat. (MRZ)