Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Karakteristik Teks Hikayat, Contoh dan Nilai yang Terkandung di Dalamnya
15 November 2023 17:03 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Sastra Indonesia Untuk Siswa Madrasah Aliyah (MA), Cikawati (2020:4), hikayat merupakan karya sastra prosa lama yang mengisahkan ceritacerita kerajaan dan orang-orang yang memiliki kesaktian. Keanehan-keanehan yang diceritakan terkadang di luar nalar atau logika.
Karakteristik Teks Hikayat yang Perlu Diketahui
Hikayat termasuk ke dalam jenis cerita rakyat . Isi dari hikayat ini berupa cerita, undang-undang, dan silsilah bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat tersebut.
Selain itu, hikayat biasa dibaca untuk pelipur lara atau menghibur, pembangkit semangat juang, meramaikan pesta, atau sekadar menyampaikan nilai-nilai luhur. Berikut karakteristik teks hikayat untuk diketahui.
1. Kemustahilan
Karakteristik hikayat yang paling umum adalah kemustahilan, baik dari segi bahasa maupun dari segi cerita. Artinya, cerita yang disampaikan dalam bentuk hikayat tidak logis atau tidak bisa dinalar.
ADVERTISEMENT
2. Kesaktian
Selain kemustahilan, sering kali dapat ditemukan kesaktian para tokoh dalam sebuah hikayat. Karakteristik jenis ini mudah ditemukan dalam hikayat yang mengisahkan raja-raja.
3. Anonim
Salah satu ciri hikayat adalah anonim atau tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarangnya. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan.
Bahkan, dahulu masyarakat mempercayai bahwa cerita yang disampaikan adalah nyata dan tidak ada yang sengaja mengarang.
4. Latar Belakang Kehidupan Istana
Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja dalam suatu kerajaan.
5. Disebarkan secara Lisan
Penyebaran hikayat dilakukan secara lisan yang membuatnya dapat tersampaikan dengan cepat dibandingkan dengan menggunakan media tulisan.
Selain itu, melalui budaya lisan, masyarakat juga mampu lebih intens memberikan nilai-nilai positif yang terdapat dalam cerita, sehingga pesan moralnya akan tersampaikan dengan cepat dan efektif.
ADVERTISEMENT
6. Tradisional
Karakteristik hikayat lainnya adalah tradisional, yakni mempertahankan kebiasaan masyarakat zaman dulu atau adat istiadat. Hal ini menjadikan karya tersebut klise dalam susunan atau cara pengungkapannya.
7. Mendidik Moral atau Religius
Nilai moral merupakan unsur ekstrinsik yang mempengaruhi karya sastra. Umumnya, para penulis tidak menuliskan nilai tersebut secara eksplisit, melainkan tersirat dalam cerita.
Pembaca harus membaca karya tersebut secara tuntas terlebih dahulu agar nilai-nilai kehidupan dapat dirasakan.
Contoh dan Nilai yang Terkandung dalam Teks Hikayat
Agar lebih jelas memahami teks hikayat, berikut contoh yang dapat dicermati.
ADVERTISEMENT
Dalam hikayat ini, terkandung nilai pendidikan atau edukasi. Nilai pendidikan ini berhubungan dengan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan.
Seperti hikayat Abu Nawas yang mendidik Baginda Raja untuk menyadari kekeliruan sikapnya.
Dengan karakteristik teks hikayat, hikayat tidak hanya menyajikan cerita yang menghibur, tetapi juga menyimpan nilai-nilai yang dapat memberikan inspirasi dan pemahaman lebih dalam terhadap kehidupan.
Oleh karena itu, membaca atau mendengarkan hikayat dapat menjadi pengalaman yang memuaskan dan memberi pengajaran yang berharga. (VAN)