Konten dari Pengguna

7 Penyebab Abrasi beserta Dampak dan Cara Mengatasinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
20 Desember 2023 16:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi penyebab abrasi beserta dampak dan cara mengatasinya. Sumber: Pixabay/JerzyGorecki
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyebab abrasi beserta dampak dan cara mengatasinya. Sumber: Pixabay/JerzyGorecki
ADVERTISEMENT
Penyebab abrasi dapat berasal dari faktor alam dan faktor manusia (buatan). Faktor alam contohnya arus air laut, pasang surut air laut, perubahan iklim dan lainnya. Sedangkan faktor manusia, yaitu penambangan pasir dalam skala yang besar.
ADVERTISEMENT
Abrasi merupakan kondisi pengikisan tanah di wilayah pantai atau pada pesisir. Perisitwa ini memberikan dampak yang harus segera diatasi untuk meminimalisir kerugian yang sangat besar bagi makhluk hidup dan ekosistem yang ada di daerah tersebut.

Penyebab Abrasi

Ilustrasi penyebab abrasi. Sumber: Pixabay/4311868
Dikutip dalam buku Energi Gelombang, Murwani Dewi Wijayanti (2023:31), abrasi merupakan proses pengikisan pantai atau daratan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya juga disebut dengan erosi pantai. Adapun penyebab abrasi sebagai berikut.

1. Gelombang Air Laut

Gelombang air laut merupakan faktor alami terjadinya abrasi yang secara terus menerus akan merusak pesisir pantai, sehingga garis pantai akan semakin berkurang. Jika gelombang ini semakin besar kekuatannya, maka batuan sedimen pada pantai akan cepat pecah.
ADVERTISEMENT
Gelombang laut atau ombak laut bisa muncul karena adanya perbedaan konsentrasi yang ada di dalam perairan laut dan adanya sirkulasi udara. Dengan kedua hal tersebut, ombak atau gelombang laut bisa mencapai pesisir pantai.

2. Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut merupakan peristiwa alam yang pasti terjadi. Sehingga kerusakan pesisir pantai tidak dapat dihindari. Namun, kerusakannya dapat diminimalisir. Pasang surut air laut terjadi karena pergerakan gravitasi bumi dan bulan yang mengelilingi bumi.
Peristiwa ini membuat perubahan pantai setiap harinya karena dapat membawa material-material pantai ke dalam laut, sehingga akan ada banyak material pantai yang hilang dan menyebabkan terjadinya abrasi pantai.

3. Perubahan Iklim

Penyebab selanjutnya berasal dari faktor alam, yaitu perubahan iklim. Perubahan iklim yang terjadi saat ini bisa dibilang cukup parah karena tidak menentu, sehingga sulit diprediksi.
ADVERTISEMENT
Perubahan iklim ini yang tidak normal ini bisa meningkatkan permukaan air laut, sehingga bisa merendam daerah pesisir pantai. Pesisir pantai yang tadinya luas, semakin lama akan semakin kecil karena adanya abrasi.

4. Badai

Jika sudah terjadi badai di daerah pantai, maka akan menyebabkan abrasi. Badai dapat membawa material pantai dalam jumlah yang cukup banyak. Badai yang semakin besar akan menyebabkan abrasi pantai yang semakin besar dan semakin parah juga.

5. Eksploitasi Sumber Daya Laut

Eksploitasi sumber daya laut bisa menyebabkan abrasi karena akibat ulah manusia. Kegiatan eksploitasi ini contohnya seperti mengambil ikan laut secara berlebihan, merusak terumbu karang, dan mengambil biota laut secara berlebihan.
Ketidakseimbangan tersebut akan membuat gelombang laut lebih mudah mengarah menuju pesisir pantai sehingga mudah terjadi abrasi. Eksploitasi sumber daya laut ini sebisa mungkin harus dikurangi agar ekosistem laut tetap bisa bertahan lebih lama lagi.
ADVERTISEMENT

6. Penambangan Pasir dalam Skala yang Besar

Pasir pantai yang diambil secara besar-besaran akan membuat pasir pantai berkurang sangat cepat, sehingga gelombang laut akan mudah menghantam daerah pesisir pantai. Jika sudah seperti itu, maka abrasi pun tak bisa dihindari lagi.

7. Pemanasan Global

Pemanasan global merupakan salah satu penyebab abrasi karena perilaku manusia. Peristiwa ini disebabkan oleh perilaku buruk manusia yang membuat panas bumi tidak bisa kembali ke atmosfer, sehingga suhu panas bumi mengalami peningkatan.
Jika panas bumi secara terus menerus terjadi, maka es di kutub akan mencair, sehingga permukaan air laut akan naik. Dari permukaan air laut yang terus mengalami kenaikan itulah, wilayah di sekitar pantai akan semakin rendah.

Dampak Abrasi

Ilustrasi dampak abrasi. Sumber: Pixabay/JerzyGorecki
Pengikisan tanah di daerah pantai dan pesisir mempunyai beragam dampak negatif, di antaranya sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Pengurangan Wilayah Pantai dan Pesisir

Terjadinya gelombang laut yang kuat dapat menjadikan hantaman keras pada kawasan pantai, serta mengkikis bebatuan hingga tanah. Sehingga membuat bebatuan dan tanah terpisah dari daratan dan tergenang di perairan.

2. Habitat Flora dan Fauna Terganggu

Terjadinya abrasi membuat hilangnya habitat atau tempat tinggal flora dan fauna laut. Akibatnya, fauna tersebut harus berpindah tempat.
Namun, di habitat yang baru belum tentu fauna dapat bertahan hidup dengan baik dan dapat menimbulkan kematian, contohnya kematian pada ikan. Apabila tingkat kematian ikan meningkat, maka dapat merusak ekosistem laut.

3. Kerusakan Hutan Mangrove

Hutan mangrove bermanfaat untuk mengurangi resiko banjir rob hingga terjadinya abrasi. Namun, jika abrasi tidak terkendali maka hutan bakau tidak berfungsi seperti seharusnya. Kejadian itu kerap terjadi pada saat badai dan ketika keseimbangan ekosistem laut rusak.
ADVERTISEMENT

Cara Mengatasi Abrasi

Ilustrasi cara mengatasi abrasi. Sumber: Pixabay/sarangib
Dalam buku Abrasi, Santi Kurniasih (2023:68-69), abrasi yang menyebabkan rusaknya daerah pantai tidak dapat dihindari. Hal ini karena air laut terus bergerak dan angin juga terus bertiup. Untuk mengurangi atau memperkecil kerusakan, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan.

1. Mitigasi Mangrove

Mangrove atau pohon bakau merupakan tanaman yang digunakan untuk mencegah terjadinya abrasi. Mitigasi mangrove di kawasan pesisir merupakan pilihan yang tepat karena tidak merusak lingkungan.

2. Pelestarian Terumbu Karang

Terumbu karang berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. Oleh karena itu, terumbu karang harus terus dilestarikan dan dilindungi habitatnya.
Pelestarian terumbu karang harus dilakukan dengan cara rehabilitasi lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah punah akibat abrasi dan pembukaan lahan tambak.
ADVERTISEMENT

3. Pelarangan Penggalian Pasir

Penggalian pasir secara besar-besaran harus diatur secara transparan. Penggalian pasir yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan harus dilarang. Agar larangan tersebut mempunyai kekuatan hukum, harus dibuat peraturan dari tingkat daerah sampai pusat.

4. Usaha Membangun Pengaman Pantai

Pengamanan pantai bertujuan untuk mencegah abrasi dan membebaskan daerah pantai dari air yang tergenang akibat hempasan gelombang. Berdarkan strukturnya, pengaman pantai dibedakan menjadi dua, yaitu pengamanan lunak dan pengamanan keras.
Dengan mengetahui penyebab abrasi beserta dampak dan cara mengatasinya melalui penjelasa di atas, melestarikan ekosistem pantai sangat penting dilakukan untuk meminimalisir terjadinya abrasi. (MRZ)