Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
7 Peran Mahasiswa dalam Melindungi NKRI dari ATHG Luar Negeri
12 Mei 2025 16:14 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Peran mahasiswa dalam melindungi NKRI dari ATHG luar negeri sangat penting dan strategis di era globalisasi seperti sekarang. Sebagai agen perubahan dan generasi penerus bangsa, mahasiswa bertanggung jawab moral dan intelektual untuk menjaga kedaulatan negara.
ADVERTISEMENT
Di tengah derasnya arus informasi, infiltrasi budaya asing, hingga persaingan geopolitik global, mahasiswa diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menyaring pengaruh negatif dan memperkuat identitas kebangsaan.
Berbagai Peran Mahasiswa dalam Melindungi NKRI dari ATHG Luar Negeri
ATHG adalah singkatan dari Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan. ATHG bisa berasal dari dalam dan luar negeri, yang dapat memengaruhi kedaulatan, keamanan, serta stabilitas suatu negara, termasuk Indonesia.
Mahasiswa bukan hanya agen perubahan (agent of change), tetapi juga guardian nilai-nilai kebangsaan yang memiliki kapasitas intelektual, moral, dan semangat nasionalisme tinggi.
Peran mahasiswa dalam melindungi NKRI dari ATHG luar negeri antara lain:
1. Meningkatkan Wawasan Kebangsaan
Berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan: Mendidik Generasi Milenial Yang Berwawasan Kebangsaan, Mali Benyamin Mikhael, dkk, (2022), mahasiswa harus memahami nilai-nilai dasar negara seperti Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
ADVERTISEMENT
Pemahaman ini membuat mahasiswa mampu menyaring ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Indonesia. Mereka juga tidak akan mudah terprovokasi oleh propaganda luar yang ingin memecah belah bangsa.
2. Peran Intelektual: Membentuk Opini Publik yang Kritis
Mahasiswa memiliki peran strategis sebagai kelompok intelektual yang bisa mengkaji isu-isu global dan menyadari pengaruhnya terhadap kedaulatan bangsa. Misalnya, isu geopolitik, ekonomi global, dan intervensi asing.
Mereka juga bisa menyuarakan kepentingan nasional melalui tulisan, seminar, diskusi publik, dan media sosial. Termasuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah percaya pada hoaks atau propaganda asing.
3. Melawan Ancaman Disinformasi dan Cyber War
ATHG luar negeri di era digital kerap terjadi melalui media sosial dan dunia maya. Peran mahasiswa adalah dengan menjadi bagian dari literasi digital, mengedukasi publik mengenai pentingnya verifikasi informasi. Bisa juga dengan menjadi pejuang antihoaks dan penyebar narasi positif tentang Indonesia.
ADVERTISEMENT
4. Inovasi dan Teknologi untuk Kemandirian Bangsa
Mahasiswa bidang sains, teknologi, dan ekonomi bisa mendorong kemandirian Indonesia agar tidak bergantung pada negara lain. Misalnya dengan mengembangkan produk teknologi lokal. Serta mendorong riset dalam bidang pertahanan, pangan, energi, dan kesehatan.
5. Menjaga Budaya dan Identitas Nasional
Globalisasi membawa budaya asing yang dapat mengikis nilai lokal. Mahasiswa berperan dalam pelestarian budaya bangsa sebagai identitas nasional. Salah satunya dengan mempromosikan budaya Indonesia secara global melalui media digital atau pertukaran pelajar.
6. Aktivisme Sosial dan Advokasi Nasionalisme
Mahasiswa sering terlibat dalam organisasi ekstra kampus, LSM, maupun forum kebangsaan. Dari sini mereka bisa menyuarakan isu-isu strategis yang berdampak pada keamanan nasional. Bisa juga ikut mengawasi kebijakan pemerintah agar tidak tunduk pada tekanan asing.
7. Bela Negara dan Kesiapsiagaan
Mahasiswa juga dapat berpartisipasi langsung dalam program bela negara yang digagas oleh TNI atau pemerintah. Mereka bisa mengikuti pelatihan bela negara, pelatihan kedisiplinan, dan penguatan karakter.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami pentingnya peran mahasiswa dalam melindungi NKRI dari ATHG luar negeri, diharapkan generasi muda dapat tanggap terhadap dinamika global yang dapat mengancam kedaulatan bangsa. Melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan positif, mahasiswa mampu menjadi benteng pertahanan ideologis dan budaya. (DNR)
Baca Juga: Contoh ATHG dari Dalam dan Luar Negeri