Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
8 Contoh Primordialisme dan Dampaknya dalam Kehidupan
12 Oktober 2023 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Primordialisme adalah suatu bentuk pandangan yang menekankan pada hubungan-hubungan etnis, agama, dan budaya yang sangat mendalam dan melekat pada individu. Contoh primordialisme salah satunya adalah gerakan teroris dengan membawa agama tertentu.
ADVERTISEMENT
Mengutip Buku Sosiologi, Kun Maryati, Juju Suryawati (2001:51), primordialisme merupakan pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang semula melekat pada individu, seperti suku, bangsa, ras dan agama.
Contoh Primordialisme yang Ada di Indonesia
Pandangan primordialisme seringkali mempertegas perbedaan-perbedaan antar kelompok manusia berdasarkan faktor-faktor keturunan atau kebudayaan, dan sering kali menghasilkan sikap-sikap eksklusif serta konflik sosial.
Berikut beberapa contoh primordialisme yang sering terjadi di masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indonesia sebagai negara multikultural, secara tidak sadar memiliki masyarakat yang masih menganut nilai-nilai yang bersifat primordial. Loyalitas tersebut kadang bisa berlebihan dan mengganggu nilai-nilai yang dipegang kelompok lain.
Dampak Primordialisme yang Perlu Dicermati
Dengan kondisi seperti dijelaskan di atas, primordialisme mempunyai dampak bagi individu, kelompok, maupun lingkungan sekitarnya. Berikut dampak positif dan negatif dari adanya primordialisme.
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif
Dengan mencermati beberapa contoh primordialisme di sini, menegaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk menjujung tinggi sikap toleransi, pemahaman antar kelompok, dan kerjasama lintas budaya.
ADVERTISEMENT
Memberi edukasi yang mendalam mengenai keragaman budaya dan agama juga merupakan kunci untuk membuka pikiran dan membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis. Hingga masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih damai, adil, dan sejahtera bagi semua orang. (VAN)