Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
9 Penyebab Utama Program Pemberdayaan Komunitas Gagal Dijalankan
15 Februari 2025 16:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi penyebab utama program pemberdayaan komunitas gagal dijalankan adalah. Sumber: www.pexels.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jm2az37m037385pmhvg4pj14.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut buku Membentuk Komunitas Tangguh: Panduan Implementasi Desa, Dr. Agus Widiyarta, M.Si., Arimurti Kriswibowo SIP., M.Si., Agisni Sofatunisa (2023:16), pemberdayaan komunitas merupakan langkah penting dalam pelibatan masyarakat. Pemberdayaan, berarti memberikan kemampuan, pengetahuan, dan sumber daya kepada masyarakat.
Penyebab Utama Program Pemberdayaan Komunitas Gagal Dijalankan adalah Perencanaan yang Tidak Matang
Dengan pemberdayaan, masyarakat dapat lebih mandiri dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi serta meningkatkan kesejahteraan mereka secara berkelanjutan.
Proses ini tidak hanya melibatkan pelatihan dan edukasi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pembangunan sosial.
Namun, ada penyebab utama program pemberdayaan komunitas gagal dijalankan adalah perencanaan yang tidak matang dan menjadi faktor pertama. Selain itu ada beberapa faktor lain yang dapat menghambat program pemberdayaan komunitas seperti di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Kurangnya Partisipasi dan Keterlibatan Masyarakat
Salah satu kendala utama adalah minimnya partisipasi dari anggota komunitas. Ketika masyarakat tidak merasa memiliki atau tidak tertarik dengan program yang dijalankan, tingkat partisipasi akan rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang manfaat program atau ketidakpercayaan terhadap inisiator program.
2. Keterbatasan Sumber Daya
Sumber daya yang terbatas, baik itu dana, tenaga, maupun waktu, dapat menghambat pelaksanaan program pemberdayaan. Pendanaan yang tidak memadai, kurangnya sumber daya manusia yang terlatih, dan infrastruktur yang tidak memadai menjadi faktor penghambat utama.
3. Kurangnya Keterampilan dan Pengetahuan
Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan di antara anggota komunitas dapat menghambat pelaksanaan dan keberhasilan program. Pendidikan yang rendah dan kurangnya pelatihan yang relevan membuat masyarakat tidak mampu mengimplementasikan program dengan efektif.
4. Resistensi terhadap Perubahan
Perubahan sering kali dihadapkan dengan resistensi dari komunitas, terutama jika perubahan tersebut dianggap mengancam kebiasaan atau budaya yang ada. Ketakutan terhadap hal baru dan keterikatan pada praktik lama yang dianggap lebih aman menjadi penyebab utama resistensi ini.
ADVERTISEMENT
5. Komunikasi yang Tidak Efektif
Komunikasi yang buruk antara inisiator program dan komunitas dapat menyebabkan misinformasi dan kurangnya pemahaman tentang tujuan dan manfaat program. Hambatan bahasa, kurangnya saluran komunikasi yang efektif, serta kurangnya transparansi dan kejelasan dalam penyampaian informasi menjadi faktor penghambat.
6. Ketidakpastian Politik dan Kebijakan
Ketidakpastian politik dan kebijakan yang sering berubah-ubah dapat memengaruhi keberlangsungan program pemberdayaan. Perubahan kebijakan pemerintah dan ketidakstabilan politik dapat menghambat implementasi program.
7. Masalah Sosial dan Ekonomi
Masalah sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan, dapat menjadi hambatan besar dalam pemberdayaan masyarakat. Tingkat kemiskinan yang tinggi dan ketidaksetaraan sosial membuat masyarakat sulit untuk berpartisipasi aktif dalam program pemberdayaan.
8. Kurangnya Koordinasi dan Kerjasama Antarpemangku Kepentingan
Kegagalan dalam berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dapat menghambat pelaksanaan program pemberdayaan. Ego sektoral antara organisasi atau lembaga, kurangnya sinergi antara pemerintah, LSM, dan masyarakat, serta persaingan dan konflik kepentingan menjadi penyebab utama.
ADVERTISEMENT
9. Evaluasi dan Pemantauan yang Kurang
Kurangnya evaluasi dan pemantauan yang berkelanjutan dapat mengakibatkan program tidak berjalan sesuai dengan rencana dan tidak mencapai tujuan yang diharapkan. Tidak adanya sistem pemantauan yang efektif, kurangnya indikator kinerja yang jelas, dan minimnya umpan balik dari komunitas menjadi faktor penghambat.
Penyebab utama program pemberdayaan komunitas gagal dijalankan adalah kendala yang harus segera diatasi. Diperlukan pendekatan yang komprehensif dan partisipatif, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk komunitas itu sendiri.
Dengan memahami dan mengatasi kendala-kendala ini, diharapkan program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan lebih efektif dan mencapai tujuan yang diharapkan. (VAN)