Alasan Mengapa Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Klise Harus Transparan

Ilustrasi mengapa klise dibuat dari bahan transparan. Sumber: Pixabay / gagnonm1993

Seni grafis adalah salah satu jenis karya seni rupa yang prinsip kerjanya menggunakan teknik pencetakan dengan memanfaatkan klise yang berbahan transparan. Tentu ada alasan mengapa bahan yang digunakan dalam pembuatan klise harus transparan.

Klise dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti keping atau pelat berisi gambar yang agak menonjol untuk dicetakkan dengan cetak tinggi. Adanya klise memungkinkan pelipatgandaan pada suatu karya. Itulah mengapa seni grafis juga dikenal sebagai seni mencetak.

Macam-Macam Seni Grafis Berdasarkan Jenis Klisenya

Ilustrasi mengapa klise dibuat dari bahan transparan. Sumber: Pixabay / Skitterphoto

Seni grafis termasuk dalam karya seni lukis dwimatra atau dua dimensi. Istilah grafis sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata graphein, yang berarti menulis atau menggambar.

Seni grafis ada bermacam-macam. Berdasarkan jenis klisenya, seni grafis dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:

1. Cetak Tinggi atau Cetak Timbul (Relief Print)

Pada cetak tinggi, gambaran atau klise dibuat timbul dengan cara dicungkil, sehingga menghasilkan permukaan yang teksturnya menyerupai relief pada candi.

2. Cetak Dalam (Intaglio Print)

Cetak dalam adalah seni cetak yang menggunakan klise dalam. Cetak dalam dibuat dengan bahan cetakan dari aluminium atau kuningan yang permukaannya ditoreh hingga menghasilkan goresan yang dalam.

Alat yang dipakai untuk menoreh bisa berupa pahat grafis, paku, jarum, atau logam runcing lainnya.

3. Cetak Datar (Planography Print)

Cetak datar adalah teknik cetak dengan menggunakan alat cetak (klise) yang permukaannya datar. Salah satu contoh cetak datar bisa ditemukan pada teknik fotografi, yaitu pada saat proses mencetak foto hasil jepretan kamera.

4. Cetak Sablon atau Cetak Saring (Screen Print)

Cetak sablon adalah teknik mencetak dengan menggunakan alat penyaring yang bagian acuan cetaknya merupakan bidang tembus tinta, sehingga ketika tinta ditekan, tinta bisa berpindah ke atas bidang cetak.

Mengapa Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Klise Harus Transparan?

Ilustrasi mengapa klise dibuat dari bahan transparan. Sumber: Pixabay / geralt

Dalam pembuatan klise, ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni bahan yang digunakan dan teknik yang digunakan.

Berkaitan dengan bahan yang digunakan dalam pembuatan klise, di buku Seni Rupa SMP: Seni Lukis, Seni Patung, Seni Grafis dan Pameran, Eighteen Salasi, S.Pd., (2020: 72), dijelaskan mengapa bahan yang digunakan dalam pembuatan klise harus transparan.

Hal tersebut dimaksudkan agar pada saat penyinaran (pengeksposan), bagian yang seharusnya tidak tembus oleh tinta akan terkena sinar secara utuh. Untuk itu, bahan yang biasanya digunakan adalah kertas kalkir, film, dan mika film.

Adapun teknik yang dapat digunakan dalam pembuatan klise, antara lain:

1. Langsung pada Screen

Pada teknik ini, setelah screen (kain kasa) diberi tulisan atau gambar yang diinginkan, area yang diinginkan tidak tembus oleh tinta diberi emulsi yang dicampur dengan sensitizer, kemudian dijemur. Setelah kering, screen tersebut siap untuk dipergunakan untuk mencetak.

2. Teknik Manual

Teknik ini dilakukan dengan menggambar di atas kertas putih. Selanjutnya, kertas tersebut dibasahi menggunakan minyak goreng atau minyak tanah sehingga menjadi transparan.

3. Setting Komputer

Teknik ini hampir sama dengan teknik manual. Namun, pembuatan gambar atau tulisan dilakukan melalui komputer, kemudian dicetak dengan printer jenis lasser agar gambar atau tulisan terlihat lebih jelas.

Selanjutnya, hasil cetakan tersebut dilumuri dengan minyak agar menjadi transparan, dan siap untuk dilakukan pengeksposan gambar.

Baca juga: 10 Sifat Cat Minyak dalam Karya Seni Rupa

Demikianlah penjelasan singkat mengenai seni grafis dan alasan mengapa bahan yang digunakan dalam pembuatan klise harus transparan. Semoga informasi ini bermanfaat. (ARN)