Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa di dalam Ekosistem dapat Terbentuk Jaring-jaring Makanan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
26 Januari 2024 15:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Mengapa di dalam Ekosistem dapat Terbentuk Jaring-jaring Makanan. Sumber: unsplash.com/ Evan McDougall
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mengapa di dalam Ekosistem dapat Terbentuk Jaring-jaring Makanan. Sumber: unsplash.com/ Evan McDougall
ADVERTISEMENT
Mengapa di dalam ekosistem dapat terbentuk jaring-jaring makanan? Di alam terdapat banyak organisme yang membentuk rantai makanan. Satu jenis tumbuhan bahkan bisa dimakan oleh beberapa jenis organisme yang kemudian memunculkan jaring-jaring makanan.
ADVERTISEMENT
Jaring-jaring makanan tersebut lebih rumit dari rantai makanan karena tingkatan konsumen dihuni oleh beberapa jenis makhluk hidup. Misalnya padi sebagai produsen yang dimakan oleh burung dan tikus. Dua hewan tersebut berperan sebagai konsumen tingkat 1.

Mengapa di dalam Ekosistem Dapat Terbentuk Jaring-jaring Makanan?

Ilustrasi Mengapa di dalam Ekosistem dapat Terbentuk Jaring-jaring Makanan. Sumber: unsplash.com/ Javardh
Jika ditanya alasan mengapa di dalam ekosistem dapat terbentuk jaring-jaring makanan, jawabannya adalah karena banyaknya rantai makanan yang saling berhubungan. Terkadang beberapa rantai makanan memiliki satu produsen yang sama.
Hal itu membuat penulisan rantai makanannya berbentuk menyerupai jaring. Sehingga namanya disebut jaring-jaring makanan.
Mengutip dari buku IPA Biologi Jilid 1 oleh Saktiyono (hal. 92), jaring-jaring makanan di dalam ekosistem adalah rantai makanan yang satu berhubungan dengan rantai makanan yang lain membentuk suatu jaring-jaring.
ADVERTISEMENT
Pada praktiknya di kehidupan nyata, satu jenis tumbuhan dalam suatu ekosistem bisa dikonsumsi oleh beberapa jenis konsumen. Dan setiap konsumen tidak tergantung pada satu jenis produsen saja.
Contohnya padi yang dimakan oleh ulat, burung dan tikus . Tetapi ulat tidak hanya makan padi, ulat bisa juga makan daun, buah-buahan yang busuk dan sebagainya.
Begitu pun dengan burung yang tidak hanya makan padi, karena burung juga bisa makan ulat dan jagung. Sedangkan tikus bisa makan apa saja karena sifatnya omnivora, bisa makan daging dan tumbuhan.
Hal inilah yang membuat terbentuknya jaring-jaring makanan dalam ekosistem. Jika dituliskan secara keseluruhan maka satu organisme bisa bercabang-cabang rantai makanannya sehingga tidak bisa dipisahkan.
Setiap organisme sangat bermanfaat bagi keseimbangan ekosistem di alam. Salah satu perannya adalah untuk membentuk jaring-jaring makanan yang dinamis seperti ini.
ADVERTISEMENT
Jadi, sudah jelas alasan mengapa di dalam ekosistem dapat terbentuk jaring-jaring makanan adalah karena memang setiap rantai makanan bisa saja memiliki produsen dan konsumen tingkat 1 yang sama. (IMA)