Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Alasan Mengapa Eutrofikasi dapat Mengganggu Kehidupan Organisme Air
3 Mei 2024 15:16 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengapa eutrofikasi dapat mengganggu kehidupan organisme air? Pertanyaan ini mungkin pernah terlintas di pikiran. Terlebih fenomena ini semakin banyak ditemui di berbagai perairan sekitar.
ADVERTISEMENT
Eutrofikasi sendiri adalah salah satu masalah ekologi yang cukup serius. Hal ini karena eutrofikasi dapat berdampak pada keberlangsungan hidup manusia maupun organisme air di dalamnya.
Pengertian Eutrofikasi
Sebelum mengetahui alasan mengapa eutrofikasi dapat mengganggu kehidupan organisme air , sebaiknya ketahui lebih dulu mengenai pengertian eutrofikasi.
Eutrofikasi adalah proses perkembangbiakan tumbuhan air dengan cepat karena mendapatkan zat makanan berlimpah akibat dari pemupukan nutrisi yang berlebihan.
Eutrofikasi juga merupakan fenomena alami yang dapat meningkatkan kandungan nutrisi di perairan. Misalnya, seperti di sungai, danau, waduk, ataupun di laut.
Meski begitu, pencemaran di perairan akibat aktivitas manusia yang berasal dari limbah industri, pertanian, peternakan, dan pemukiman manusia, sering kali mempercepat dan memperparah dampak eutrofikasi.
Salah satu ciri yang paling terlihat dari eutrofikasi adalah adanya tanaman eceng gondok di permukaan air.
ADVERTISEMENT
Mengapa Eutrofikasi dapat Mengganggu Kehidupan Organisme Air?
Pada dasarnya, eutrofikasi memiliki dampak negatif bagi perairan dan biota laut yang ada di dalamnya.
Dikutip dari buku Bioekologi Lamun, Citra Satrya Utama Dewi, dkk. (2022:30), beberapa dampak yang muncul dari eutrofikasi adalah kecerahan menurun dan anoxia pada perairan dalam serta peningkatan konsentrasi nutrisi hingga batas maksimal.
Peningkatan nutrisi di perairan ini juga diikuti dengan peningkatan pertumbuhan mikroalga, makroalga, epifit, serta fitoplankton. Pesatnya pertumbuhan spesies produsen ini dapat membuat sinar matahari menjadi terhalang sehingga menyulitkan organisme air untuk hidup.
Terlebih, melimpahnya nutrisi karena eutrofikasi juga berdampak pada rendahnya kualitas air karena memunculkan sejumlah senyawa, seperti amonia, nitrit, dan sulfida. Senyawa-senyawa tersebut dapat berbahaya bagi organisme air maupun bagi manusia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, spesies-spesies tersebut juga dapat membuat terjadinya penipisan oksigen di perairan. Oksigen yang menipis tentu akan menyulitkan berbagai organisme air untuk dapat bertahan hidup di dalam ekosistem tersebut.
Sekian penjelasan mengenai alasan mengapa eutrofikasi dapat mengganggu kehidupan organisme air. Karena kualitas air menjadi rendah karena eutrofikasi, hindari penggunaan air tersebut untuk diolah menjadi air minum maupun untuk pemakaian lainnya. (YAS)