Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Alasan Mengapa Kita Tidak Boleh Berputus Asa dari Rahmat Allah
22 Maret 2024 19:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Terkadang, beratnya permasalahan hidup membuat seorang manusia merasa putus asa. Namun, Islam melarang umatnya berputus asa. Alasan mengapa kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah adalah karena putus asa sama dengan mengingkari nikmat Allah.
ADVERTISEMENT
Putus asa adalah sikap menyerah dan hilang harapan. Orang yang beriman pasti paham bahwa harapan itu pasti ada, jika manusia mau mengusahakannya. Sebab, tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah Swt. Apapun yang dikehendaki-Nya bisa terjadi.
Mengapa Kita Tidak Boleh Berputus Asa?
Mengutip buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas V, Fida' Abdilah, Yusak Burhanudin, (2021: 136), putus asa artinya sifat tidak mau menerima kegagalan terhadap usaha yang dilakukannya.
Memiliki sifat putus asa sangat dilarang dalam Islam. Mengapa kita tidak boleh berputus asa? Salah satu jawabannya ada pada Al-Quran surat Yusuf ayat 87, yang berbunyi:
يَٰبَنِىَّ ٱذْهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ
ADVERTISEMENT
Artinya: Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa jika seseorang berputus asa dari rahmat Allah, artinya orang tersebut tergolong dalam kaum yang kafir. Sebab, sikap berputus asa, dekat sekali dengan kekufuran atau sikap mengingkari nikmat Allah Swt.
Memang, musibah adalah perkara yang tidak disukai manusia. Namun, Allah pasti akan menguji hamba-Nya. Hal ini tercantum dalam Q.S. Al-'Ankabut ayat 2.
أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتْرَكُوٓا۟ أَن يَقُولُوٓا۟ ءَامَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Artinya: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
ADVERTISEMENT
Jadi, ujian yang datang pada manusia adalah cara Allah untuk menguji keimanan hamba-Nya.
Untuk itulah, saat mengalami kepedihan, umat Islam diajarkan untuk tetap sabar dan menjadikan shalat sebagai penolongnya. Sebab, shalat adalah sebuah cara berkomunikasi dengan Allah Swt dan menjadi kesempatan untuk mengadukan semua permasalahan.
Demikianlah penjelasan singkat mengenai alasan mengapa kita tidak boleh berputus asa dari rahmat Allah. Agar terhindar dari sifat putus asa, hendaknya setiap muslim selalu bertawakal dan berserah diri kepada Allah Swt. (ARN)