Konten dari Pengguna

Amanat Tembang Dhandangggula dan Watak Tembangnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
17 April 2025 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk Amanat tembang Dhandanggula. Sumber: pexels.com/Maxime Levrel
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk Amanat tembang Dhandanggula. Sumber: pexels.com/Maxime Levrel
ADVERTISEMENT
Amanat tembang Dhandanggula adalah tentang hidup yang penuh kebahagiaan. Dhandanggula adalah salah satu dari tembang macapat dalam bahasa Jawa. Tembang Dhandanggula memiliki watak yang luwes dan gembira.
ADVERTISEMENT
Tembang macapat sendiri adalah bentuk puisi Jawa tradisional yang setiap baitnya terdiri dari baris kalimat tertentu yang disebut gatra. Setiap gatra terdiri dari jumlah suku kata tertentu.

Amanat Tembang Dhandanggula dalam Kehidupan

Ilustrasi untuk Amanat tembang Dhandanggula. Sumber: pexels.com/Wallace Chuck
Menurut buku Filsafat Ku oleh Wafa Aldawamy (2020: 78), Dhandanggula berasal dari kata 'dhang-dhang' yang berarti berharap atau 'mengharapkan'. Ada pula yang mengatakan berasal dari kata gegadhangan yang berarti 'cita-cita', 'angan', atau 'harapan'.
Ada pula yang mengatakan bahwa Dhandangguli berarti dandang untuk memasak nasi dan gula berarti manis. Kata gula menggambarkan rasa manis, indah, atau bahagia. Tembang Dhandanggula memiliki watak luwes, gembira, dan indah.
Makna tembang Dhandanggula adalah berharap sesuatu yang manis atau mengharapkan perkara yang indah dalam membangun rumah tangga untuk menuju kebahagiaan yang dapat diperoleh dengan bersungguh-sungguh dalam membinanya.
ADVERTISEMENT
Dhandanggula juga bermakna angan-angan yang indah dan dapat dicapai melalui perjuangan dan pengorbanan dalam hidup. Amanat tembang Dhandanggula adalah untuk mencapai hidup yang bahagia dan penuh kebaikan diperlukan perjuangan.
Berikut ini contoh tembang Dhanggula yang digubah oleh Sri Pakubuwana IV dalam Serat Wulangreh:
Nanging yen ngguru kaki,
Amaliha manungsa kang nyata
Ingkang becik martabate
Serta kang weruh ing kukum
Kang ngibadah lan kang ngirangi
Sukur oleh wong topo
Ingkang wis amungkul
Tan mikir pawewehing liyan
Iku pantes sira gurokno kaki
Sarta kawruhane
Makna dari tembang di atas adalah pesan untuk mencari guru yang baik martabatnya, memahami hukum, dan rajin beribadah. Syukur-syukur menemukan guru yang juga seorang petapa dan tidak mengharapkan imbalan. Amanatnya adalah untuk mencapai ilmu yang baik, maka haruslah mencari guru yang baik dan memahami hukum serta ilmunya.
ADVERTISEMENT
Demikian penjelasan mengenai amanat tembang Dhandanggula dan wataknya. Tembang macapat tidak hanya terdiri dari kata-kata yang indah, tetapi juga berisi amanat-amanat yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan. (IND)