Konten dari Pengguna

Apa Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Aksi Nyata Terbaik?

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
3 Oktober 2024 14:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apa Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Aksi Nyata Terbaik. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Ben Mullins
zoom-in-whitePerbesar
Apa Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Aksi Nyata Terbaik. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Ben Mullins
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai aksi nyata terbaik? Setiap guru memiliki dedikasi yang tinggi dalam mendidik dan membimbing siswa agar tumbuh menjadi individu yang cerdas, berbudi pekerti, dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk dedikasi tersebut adalah memilih tugas atau aksi nyata yang dianggap paling baik untuk memberikan dampak positif bagi siswa. Aksi nyata ini merupakan wujud kontribusi langsung guru dalam mendukung perkembangan anak didiknya.

Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Aksi Nyata Terbaik

Apa Alasan Bapak/Ibu Guru Memilih Tugas Tersebut Sebagai Aksi Nyata Terbaik. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Alexis
Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai aksi nyata terbaik? Salah satu alasan utama seorang guru memilih tugas tertentu sebagai aksi nyata terbaik adalah karena relevansi tugas tersebut terhadap kebutuhan siswa.
Sebagai contoh, seorang guru mungkin memilih memberikan proyek kolaboratif kepada siswa. Hal tersebut karena merasa bahwa keterampilan bekerja sama merupakan kemampuan penting di era globalisasi ini.
Dalam situasi ini, guru tersebut yakin bahwa tugas kolaboratif akan mengajarkan siswa cara berkomunikasi, berbagi tanggung jawab, dan menyelesaikan masalah bersama. Hal ini merupakan bekal berharga bagi kehidupannya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Perkembangan Peserta Didik, Pupu Saeful (2021), selain itu, faktor pemenuhan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa juga menjadi pertimbangan penting. Seorang guru tidak hanya memperhatikan materi yang harus disampaikan.
Namun, juga bagaimana cara menyampaikannya agar siswa bisa memahami dengan baik. Misalnya, dalam pembelajaran matematika, guru mungkin lebih memilih tugas yang berorientasi pada pemecahan masalah ketimbang soal-soal latihan rutin.
Tugas semacam ini dianggap lebih efektif dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tugas ini merupakan salah satu kompetensi penting dalam kurikulum Merdeka.
Alasan lain yang sering menjadi pertimbangan adalah kemampuan tugas tersebut untuk memotivasi siswa. Guru yang peduli dengan motivasi siswa biasanya memilih tugas yang menarik, menantang, dan relevan dengan minat siswa.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, dalam mata pelajaran sains, seorang guru bisa memberikan tugas eksperimen sederhana yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi teori yang sudah dipelajari di kelas. Tugas ini dianggap sebagai aksi nyata terbaik.
Alasannya karena memberikan pengalaman belajar yang langsung, membuat siswa lebih antusias, dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Terakhir, pertimbangan lingkungan dan kondisi sosial juga mempengaruhi keputusan guru.
Dalam era digital seperti saat ini, banyak guru yang memilih untuk menggunakan teknologi dalam tugas-tugasnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan mempersiapkan siswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja yang semakin didominasi oleh teknologi.
Misalnya, guru bahasa bisa memberikan tugas membuat vlog dalam bahasa Inggris sebagai aksi nyata. Dengan alasan bahwa kemampuan berbicara dalam bahasa asing di depan kamera merupakan keterampilan yang relevan di era digital.
ADVERTISEMENT
Itulah jawaban atas pertanyaan "Apa alasan bapak/ibu guru memilih tugas tersebut sebagai aksi nyata terbaik?". Guru selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa, dengan harapan dapat membawa dampak positif yang berkelanjutan. (Msr)