Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Tantangan Utama dalam Menerapkan Pendidikan Inklusif di Sekolah?
10 Oktober 2024 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang dapat dianggap sebagai tantangan utama dalam menerapkan pendidikan inklusif di sekolah? Menyelenggarakan pendidikan inklusif bukan perkara mudah karena banyaknya perbedaan di antara siswa.
ADVERTISEMENT
Namun pendidikan yang mampu diakses oleh semua kalangan adalah hak asasi warga negara. Pendidikan inklusif harus diusahakan meski banyak tantangan.
Apa yang Dapat Dianggap sebagai Tantangan Utama dalam Menerapkan Pendidikan Inklusif di Sekolah?
Apa yang dapat dianggap sebagai tantangan utama dalam menerapkan pendidikan inklusif di sekolah ? Pertanyaan tersebut muncul dalam Modul 3 Topik 2: Pendidikan Inklusif, soal nomor 9 dari 10 nomor.
Soal tersebut merupakan pilihan ganda. Sedangkan jawaban yang tepat adalah meniadakan perbedaan di antara peserta didik. Di luar soal tersebut, tantangan utama dalam penerapan pendidikan inklusif cukup banyak.
Dikutip dari Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif, Farah Arriani (2022:4), pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengertian itu maka tantangan utama pendidikan inklusif adalah sebagai berikut.
1. Memperluas Akses
Sekolah inklusif harus bisa diakses oleh semua siswa dengan berbagai keterbatasan masing-masing. Sering kali, hal itu membutuhkan penambahan atau pengubahan sarana dan prasarana fisik sehingga membutuhkan biaya.
Akses tidak hanya berupa bangunan, tapi juga perangkat dengan teknologi maju untuk siswa tuna netra, tuli dan sebagainya.
2. Mempersiapkan Akomodasi
Bahan ajar, alat peraga dan alat bantu selama pembelajaran juga membutuhkan penyesuaian. Sedangkan kelengkapan untuk anak berkebutuhan khusus tidak murah. Dibutuhkan kerja sama, bantuan, subsidi dan donasi dari berbagai pihak.
Akomodasi juga harus dilakukan pada kurikulum untuk menyesuaikan dengan tujuan dan capaian pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Kurikulum tersebut juga harus mampu menghasilkan siswa yang mandiri.
ADVERTISEMENT
3. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia
Siswa berkebutuhan khusus bukanlah siswa yang tidak menaati aturan sekolah umum, melainkan aturan sekolah umum tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. SDM yang berkompeten pasti memahami hal itu dan akan mencarikan solusi.
Contoh SDM seperti itulah yang harus dipersiapkan sebelum menerima siswa inklusif. Kemdikbudristek memiliki program-program pelatihan yang penting diikuti. Kemdikbudristek juga telah membuat Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif seperti di atas.
Apa yang dapat dianggap sebagai tantangan utama dalam menerapkan pendidikan inklusif di sekolah? Akses, akomodasi dan SDM merupakan tantangan utamanya. Jika sudah teratasi maka perbedaan di antara peserta didik dapat ditiadakan. (lus)