Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Apa yang Menyebabkan Kerusakan Bahan Pangan Nabati? Ini Jawabannya
2 Agustus 2024 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjaga kualitas bahan pangan nabati menjadi hal penting bagi seseorang yang mempunyai usaha di bidang makanan. Jika tidak, bahan tersebut bisa rusak dan dapat memengaruhi kualitas makanan. Apa yang menyebabkan kerusakan bahan pangan nabati?
ADVERTISEMENT
Bahan nabati merupakan jenis makanan yang berasal dari tumbuhan seperti sayuran, buah, biji-bijan, dan kacang-kacangan. Sehingga bisa dikatakan bahwa jenis bahan pangan ini bersumber dari hasil pertanian.
Apa yang Menyebabkan Kerusakan Bahan Pangan Nabati?
Berdasarkan sumbernya bahan pangan dikelompokkan menjadi dua, salah satunya bahan pangan nabati. Dikutip dalam buku Siswa Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA Kelas 10 oleh Arif Kurniawan, S.Si., (2021:140) bahan pangan nabati adalah kelompok bahan pangan yang bersumber dari hasil pertanian , baik hortikultura maupun tanaman pangan.
Bahan pangan tersebut memiliki beberapa kandungan seperti air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serat, dan mineral. Kandungan tersebut dapat mengalami kerusakan yang bisa berpengaruh terhadap mutu makanan yang dihasilkan.
Oleh sebab itu, seseorang perlu memperhatikan penyimpanan bahan pangan ini. Lantas, apa yang menyebabkan kerusakan bahan pangan nabati? Berikut penjelasannya.
ADVERTISEMENT
1. Pertumbuhan dan Aktivitas Mikroba
Rusaknya bahan pangan akibat pertumbuhan dan aktivitas mikroba biasanya ditandai dengan perubahan fisik dan kimia yang tidak diinginkan, seperti perubahan warna, munculnya bau tidak sedap, perubahan tekstur, dan lainnya.
Hal tersebut mengakibatkan bahan pangan menjadi tidak layak dikonsumsi. Mikroba yang dapat membuat bahan pangan rusak adalah seperti bakteri, khamir, dan kapang.
2. Aktivitas Enzim
Aktivitas enzim pada bahan pangan dapat merusak kondisi bahan pangan. Aktivitas tersebut berlangsung sejak bahan tersebut masih di pohon hingga di dalam ruang penyimpanan, dan dapat menyebabkan perubahan pada komposisi bahan makanan.
Misalnya enzim polifenol oksidase yang dapat merusak bahan pangan, karena warna coklat yang ditimbulkannya. Pada dasarnya enzim tidak dapat dimatikan. Namun dapat dinonnaktifkan untuk sementara waktu dengan proses-proses tertentu.
ADVERTISEMENT
3. Serangga, Parasit, dan Hewan Pengerat
Gigitan serangga akan melukai permukaan pada bahan pangan nabati sehingga dapat menyebabkan kontaminasi oleh mikroba. Selain itu keberadaan hewan pengerat seperti tikus juga bisa membawa sejumlah bakteri baik rambut, kotoran, hingga urin.
4. Suhu
Pemanasan maupun pendinginan ternyata juga dapat merusak bahan pangan nabati jika tidak diawasi secara teliti. Suhu berlebih akan menyebabkan kerusakan vitamin, denaturasi protein, pemecahan emulsi, dan degradasi lemak.
Sedangkan suhu terlalu dingin akan menyebabkan kadar air tinggi akibat proses thawing atau pencairan setelah bahan pangan dikeluarkan dari tempat pembekuan. Hal ini menyebabkan bahan pangan mudah terkontaminasi oleh mikroba.
5. Kadar Air
Kadar air pada bahan pangan nabati dapat dipengaruhi oleh kelembaban udara. Selain itu bahan pangan nabati yang dikemas dapat menghasilkan air dari proses respirasi dan transpirasi. Kadar air ini menjadi media yang baik bagi pertumbuhan mikroba.
ADVERTISEMENT
6. Cahaya Matahari
Sinar dapat merusak beberapa vitamin terutama riboflavin, vitamin A, vitamin C, hingga warna dari bahan pangan nabati. Kerusakan ini dapat diminimalisir dengan melindungi (dikemas) bahan pangan menggunakan bahan yang tidak tembus cahaya.
Dapat disimpulkan bahwa apa yang menyebabkan kerusakan bahan pangan nabati yaitu pertumbuhan dan aktivitas mikroba; aktivitas enzim; adanya serangga, parasit, dan hewan pengerat; suhu, kadar air, hingga cahaya matahari. (MRZ)