Konten dari Pengguna

Apakah Aurora Memiliki Suara? Inilah Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
9 Maret 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah aurora memiliki suara. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Pexels/Visit Greenland
zoom-in-whitePerbesar
Apakah aurora memiliki suara. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Pexels/Visit Greenland
ADVERTISEMENT
Aurora merupakan salah satu fenomena alam yang memiliki keindahan. Tak heran, jika fenomena tersebut dinanti oleh masyarakat. Namun, terdapat pertanyaan apakah aurora memiliki suara misterius?
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Aurora: Fenomena Alam yang Menakjubkan oleh Eka Handayani (2023:25) suara dari fenomena alam aurora ini tak dapat didengar setiap saat, sebab suara aurora biasanya hanya akan muncul saat malam hari ketika tidak ada angin yang berhembus.

Apakah Aurora Memiliki Suara?

Apakah aurora memiliki suara. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Pexels/Visit Greenland
Fenomena indah yang dapat memancarkan cahaya di langit malam pada lapisan ionosfer disebut juga dengan aurora. Wujudnya yang indah pada dasarnya terbentuk karena interaksi antara medan magnetik. Namun, yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah aurora memiliki suara atau tidak.
Pertanyaan tersebut muncul karena beberapa penelitian mengatakan bahwa aurora dapat mengeluarkan suara. Berdasarkan hal tersebut, hasilnya adalah memang aurora dapat menghasilkan suara. Namun, berjenis intrasonik karena memiliki frekuensi dasar sebesar 7,83 Hz.
ADVERTISEMENT
Agar dapat mendengarkan suara intrasonik tersebut, seseorang harus menggunakan alat khusus. Namun, hal tersebut tidak membuat suara aurora dapat terdengar dengan jelas. Pasalnya, amplitudo yang dimiliki tidak sebesar frekuensi dasarnya yang membuatnya cukup lemah.
Terciptanya suara aurora juga memunculkan teori kebisisngan aurora yang baru. Teori ini menyatakan bahwa suara yang dihasilkan oleh fenomena tersebut melibatkan pohon pinus. Sebab, pohon ini memiliki bentuk kerucut dan berdaun runcing yang dapat menjadi faktor utamanya.
Proses yang terjadi pada suara aurora diyakini saat terjadinya badai geomagnetik. Maka terciptalah perbedaan muatan antara udara dan benda di tanah. Sehingga, membuat daun dan kerucut pinus seolah menjadi permukaan yang pas untuk melepaskan energi listrik. Sehingga, timbullah suara seperti retakan.
ADVERTISEMENT
Diketahui juga kunci dari fenomena tersebut adalah lapisan inversi yang berada pada wilayah dengan suhu udara atmosfer yang meningkat seiring ketinggiannya. Kemudian, lapisan tersebut akan berkembang.
Ketika badai geomagnetik tersebut terjadi dan menghantam bumi, maka tutupnya akan pecah dan muatan yang ada dilepaskan. Terakhir, muncullah suara yang aneh tersebut.
Itulah penjelasan mengenai apakah aurora memiliki suara atau tidak saat terjadi. Sehingga, dapat dijadikan referensi dalam memahami fenomana alam yang indah tersebut. (NUM)