Konten dari Pengguna

Apakah Keterkaitan Letak Geografis Dengan Motif Batik? Ini Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
17 Agustus 2024 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah Keterkaitan Letak Geografis Dengan Motif Batik. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Iniizah
zoom-in-whitePerbesar
Apakah Keterkaitan Letak Geografis Dengan Motif Batik. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Iniizah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah keterkaitan letak geografis dengan motif batik? Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik lingkungan yang unik dan dapat memengaruhi berbagai hal yang hidup di wilayah tersebut. Termasuk memengaruhi motif serta warna batik.
ADVERTISEMENT
Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui dunia, tidak hanya karena keindahan motifnya, tetapi juga karena makna mendalam yang terkandung di dalam setiap coraknya. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik lingkungan yang unik.

Apakah Keterkaitan Letak Geografis Dengan Motif Batik?

Apakah Keterkaitan Letak Geografis Dengan Motif Batik. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Wafieq
Apakah keterkaitan letak geografis dengan motif batik? Dikutip dari buku Pengetahuan Dasar, Sofyan dkk (2020), letak geografis suatu daerah berperan penting dalam menentukan sumber daya alam yang tersedia di daerah tersebut.
Misalnya, di daerah pesisir seperti Pekalongan dan Lasem, Jawa Tengah, motif batik seringkali menampilkan unsur-unsur laut. Misalnya ikan, udang, atau kapal.
Selain itu, warna yang digunakan pada batik pesisir cenderung lebih cerah dan berani karena terpengaruh oleh pengaruh budaya asing yang masuk melalui jalur perdagangan laut. Batik pesisir ini memiliki ciri khas warna-warna yang cerah.
ADVERTISEMENT
Misalnya merah, biru, dan hijau, yang mencerminkan keceriaan dan kehidupan dinamis masyarakat pesisir. Sementara itu, di daerah pedalaman seperti Yogyakarta dan Solo, motif batik lebih dipengaruhi oleh alam dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Motif seperti parang, kawung, dan sidomukti mencerminkan kedamaian, kekuasaan, dan harapan. Batik dari daerah ini biasanya menggunakan warna-warna yang lebih tenang dan natural.
Misalnya cokelat, hitam, dan putih, yang mencerminkan ketenangan dan kesederhanaan hidup masyarakat pedalaman. Selain itu, letak geografis yang jauh dari pengaruh luar membuat batik pedalaman tetap mempertahankan nilai tradisional dan simbol.
Selain faktor lingkungan, letak geografis juga mempengaruhi motif batik melalui interaksi budaya. Misalnya, batik dari daerah Lasem, yang berada di pesisir utara Jawa, dipengaruhi oleh budaya Tiongkok, sehingga sering kali menampilkan motif-motif.
ADVERTISEMENT
Misalnya burung phoenix dan naga, yang tidak ditemukan pada batik dari daerah lain. Hal ini menunjukkan bahwa selain alam, interaksi dengan budaya lain yang disebabkan oleh letak geografis juga memiliki peran penting dalam perkembangan motif batik.
Apakah keterkaitan letak geografis dengan motif batik? Letak geografis mempengaruhi sumber daya alam yang digunakan, warna yang dipilih, serta motif yang ditampilkan dalam batik. (Msr)