Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya

Ilustrasi Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Sumber: Pexels/Andrea Piacquadio

Mimpi basah merupakan salah satu proses alami tubuh yang dialami oleh laki-laki. Mimpi basah ini sering dikaitkan juga dengan puasa dan banyak pertanyaan mengenai puasa dan mimpi basah yang sering ditanyakan. Seperti salah satunya adalah pertanyaan mengenai apakah mimpi basah membatalkan puasa?

Mimpi basah merupakan salah satu peristiwa ilmiah yang terjadi pada setiap laki-laki sebagai tanda kedewasaan. Biasanya mimpi basah terjadi ketika kantung sperma telah penuh dan akhirnya keluar saat sedang tidur karena sudah tidak bisa menampung lagi.

Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa?

Ilustrasi Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Sumber: Pexels/Kampus Production

Mengutip buku Seksualitas & Agama karya Ahmad Nurcholis, dkk (2015:65), mimpi basah adalah keluarnya sperma tanpa rangsangan saat tidur dan hanya dialami oleh laki-laki. Hal ini merupakan proses alami tubuh.

Lalu, apakah mimpi basah membatalkan puasa?

Pada dasarnya, mengalami mimpi basah tidak membatalkan puasa. Hal ini karena mimpi basah terjadi di luar kendali seseorang dan bukan merupakan tindakan yang disengaja. Namun, seseorang diwajibkan untuk segera melakukan mandi wajib untuk mensucikan diri, sehingga dapat melaksanakan ibadah lain seperti shalat.

Para ulama sepakat bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa. Misalnya, Syekh Ali Jum'ah, seorang ulama Mesir, menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami mimpi basah saat berpuasa tetap dapat melanjutkan puasanya hingga waktu berbuka dan tidak perlu menggantinya.

Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Ilustrasi Apakah Mimpi Basah Membatalkan Puasa? Sumber: Pexels/Thirdman

Setelah memahami apakah mimpi basah membatalkan puasa, terdapat beberapa hal lain yang membatalkan puasa dan penting untuk diketahui. Berikut ini beberapa hal yang dapat membatalkan puasa.

1. Makan dan Minum dengan Sengaja

Jika seseorang makan atau minum dengan sengaja saat berpuasa, maka puasanya batal. Namun, jika seseorang lupa dan tanpa sengaja makan atau minum, maka puasanya tetap sah dan bisa dilanjutkan hingga waktu berbuka.

Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullah saw yang menyebutkan bahwa jika seseorang lupa hingga makan atau minum, maka itu adalah rezeki dari Allah dan puasanya tidak batal.

2. Berhubungan Suami Istri di Siang Hari

Berhubungan intim saat sedang berpuasa secara sengaja tidak hanya membatalkan puasa, tetapi juga mewajibkan pelakunya untuk membayar kafarat. Kafarat tersebut adalah membebaskan seorang budak (jika ada), atau jika tidak mampu, harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut.

Jika masih tidak mampu, maka wajib memberi makan 60 orang miskin. Hukuman ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesucian puasa dari tindakan yang membatalkan.

3. Muntah dengan Sengaja

Jika seseorang secara sengaja memuntahkan isi perutnya, maka puasanya batal. Sebaliknya, jika muntah terjadi secara tidak sengaja, misalnya karena sakit atau mual tiba-tiba, maka puasanya tetap sah dan bisa dilanjutkan. Oleh karena itu, seseorang yang merasa ingin muntah sebaiknya tidak sengaja memancingnya agar puasanya tetap sah.

4. Haid dan Nifas

Wanita yang mengalami menstruasi (haid) atau nifas setelah melahirkan tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Jika darah haid atau nifas keluar meskipun hanya beberapa saat sebelum waktu berbuka, maka puasanya tetap dianggap batal. Wanita yang mengalami kondisi ini wajib mengganti puasanya di hari lain setelah Ramadan.

5. Memasukkan Sesuatu ke dalam Tubuh melalui Lubang Terbuka

Memasukkan benda atau cairan ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, telinga, dubur, atau kemaluan dengan sengaja dapat membatalkan puasa.

Misalnya, penggunaan obat tetes hidung yang masuk ke tenggorokan atau suntikan yang berfungsi sebagai nutrisi bagi tubuh bisa membatalkan puasa. Namun, suntikan yang tidak mengandung nutrisi, seperti vaksin atau pengobatan tertentu, tidak membatalkan puasa.

Jadi, apakah mimpi basah membatalkan puasa? Seseorang mengalami mimpi basah saat berpuasa, puasanya tetap sah. Namun, harus segera mandi wajib untuk menjaga kesucian diri dalam melaksanakan ibadah lainnya. (BAI)

Baca Juga: Menelan Ludah Apakah Membatalkan Puasa? Umat Muslim Wajib Tahu