Konten dari Pengguna

Apakah Puasa Katolik Boleh Ngemil? Ini Aturan yang Perlu Dipahami

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
7 Maret 2025 16:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apakah puasa katolik boleh ngemil - Sumber: unsplash.com/@roadahead_2223
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apakah puasa katolik boleh ngemil - Sumber: unsplash.com/@roadahead_2223
ADVERTISEMENT
Banyak orang mungkin bertanya-tanya, apakah puasa Katolik boleh ngemil? Puasa dalam ajaran Katolik memiliki aturan yang berbeda dengan puasa dalam agama lain.
ADVERTISEMENT
Puasa dalam Katolik lebih menekankan pada pengurangan jumlah makanan, bukan larangan makan total. Terdapat juga beberapa aturan khusus yang perlu dipahami, termasuk tentang diizinkannya makan ringan atau ngemil selama berpuasa.

Apakah Puasa Katolik Boleh Ngemil? Ini Penjelasannya

Ilustrasi apakah puasa katolik boleh ngemil - Sumber: Pixabay.com/Prierlechapelet
Dalam ajaran Katolik, puasa memiliki aturan yang cukup jelas dan berbeda dengan konsep puasa di agama lain. Puasa dalam Katolik bukan berarti tidak makan atau minum sama sekali, tetapi lebih kepada pengurangan jumlah konsumsi makanan serta pantang terhadap makanan tertentu.
Puasa dalam Katolik adalah bentuk pengendalian diri dan pengorbanan sebagai tanda pertobatan dan refleksi spiritual. Puasa ini umumnya dilakukan pada:
Berdasarkan ketentuan yang ada di Gereja Katolik, aturan puasa secara umum adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Berdasarkan buku Mysterium Paschale: Makna Misteri Paskah dalam Perayaan Liturgi – Seri Perjalanan Jiwa 9, Emanuel Martasudjita, Pr., (2020), aturan puasa tersebut wajib bagi umat Katolik berusia 18 hingga 60 tahun. Sementara anak-anak dan orang yang sakit tidak diwajibkan untuk berpuasa.
Jadi, apakah puasa Katolik boleh ngemil? Jawabannya adalah ya, boleh. Ngemil masih diperbolehkan selama memenuhi aturan, seperti hanya boleh dua kali sehari, tidak boleh sampai kenyang, makanan ringan yang dipilih bukan pengganti makanan utama.
ADVERTISEMENT
Jika ngemil dalam jumlah kecil (misalnya makan roti atau biskuit) artinya tidak melanggar aturan puasa. Akan tetapi tetap harus dilakukan dalam batas yang sesuai.
Puasa dalam Katolik tidak melarang ngemil, tetapi jumlahnya dibatasi agar tidak menggantikan makan utama atau menyebabkan kenyang. Umat Katolik yang berpuasa tetap diperbolehkan makan ringan dua kali sehari dengan porsi kecil. Demikian penjelasan untuk menjawab pertanyaan apakah puasa Katolik boleh ngemil atau tidak. (DNR)