Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Bagaimana Cara Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi? Ini Jawaba
1 September 2024 15:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bagaimana cara menganalisis kaidah kebahasaan teks argumentasi sering menjadi pertanyaan saat mempelajari argumentasi dalam bahasa Indonesia. Menganalisis kaidah kebahasaan dalam teks argumentasi memang merupakan langkah penting untuk memahami kekuatan dan kejelasan argumen yang disampaikan.
ADVERTISEMENT
Teks argumentasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca terhadap suatu pendapat atau pandangan, sehingga harus disusun dengan bahasa yang tepat dan efektif. Menganalisis kaidahnya juga memerlukan pemahaman mendalam terhadap unsur bahasa, salah satunya adverbia.
Bagaimana Cara Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi, yaitu dengan Mempelajari Unsurnya
Teks argumentasi tersusun dari berbagai unsur, yaitu kaidah kebahasaan. Menurut buku Teks Argumentasi, Dra. Rosmawati Harahap, M.Pd., Ph.D. (2022:27), kaidah kebahasaan tulisan teks argumentasi ada beberapa unsur, seperti adverbia, konjungsi, dan verba.
Berikut ini adalah penjelasan tentang bagaimana cara menganalisis kaidah kebahaasan dalam teks argumentasi melalui unsur-unsurnya.
1. Adverbia
Adverbia ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang biasa digunakan, yaitu selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan yang lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menganalisis adverbia dalam teks argumentasi, langkah pertama dengan cara mengidentifikasi adverbia yang digunakan dalam teks tersebut. Setelah itu, perhatikan bagaimana adverbia ini memengaruhi makna dan nuansa kalimat.
Adverbia dapat memperkuat argumen dan juga bisa membuatnya malah terdengar ragu-ragu. Jangan gunakan adverbia secara berlebihan seperti terlalu banyak kata mungkin atau sepertinya karena akan menimbulkan kesan ketidakyakinan penulis.
2. Konjungsi
Merupakan kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan, sehingga, oleh sebab itu.
3. Verba
Verba Relasional adalah verba yang menunjukan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B
Verba Mental yaitu verba yang menerangkan persepsi misalnya melihat, merasa. Afeksi misalnya suka khawatir, dan kognisinya misalnya berpikir, mengerti, pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.
ADVERTISEMENT
Misalnya dalam kalimat “Pemerintah saat ini sangat perlu mempertimbangkan dampak lingkungan sebelum membuat kebijakan.”
Penggunaan adverbia sangat menekankan urgensi dan pentingnya tindakan yang diusulkan. Adverbia ini memperkuat argumen dengan menambahkan bobot emosional dan logis pada pernyataan tersebut.
Itu dia penjelasan mengenai pertanyaan bagaimana cara menganalisis kaidah kebahasaan teks argumentasi secara ringkas. Analisis kaidah kebahasaan ini tidak hanya membantu memahami teks lebih baik, tetapi juga meningkatkan kemampuan dalam menulis teks argumentasi yang persuasif. (DIA)