Konten dari Pengguna

Bagaimana Terjadinya Pasang Perbani? Ini Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
28 April 2024 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana Terjadinya Pasang Perbani. Sumber: unsplash.com/ Christoffer Engström
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana Terjadinya Pasang Perbani. Sumber: unsplash.com/ Christoffer Engström
ADVERTISEMENT
Gelombang air laut dapat mengalami pasang dan surut. Ada satu fenomena pasang air laut yang unik dan dinamakan dengan pasang perbani yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Lantas, bagaimana terjadinya pasang perbani?
ADVERTISEMENT
Proses terjadinya pasang perbani berkaitan dengan posisi benda-benda langit yang membuat air laut dapat mengalami pasang. Benda langit tersebut adalah bumi itu sendiri, matahari, dan bulan.

Bagaimana Terjadinya Pasang Perbani?

Ilustrasi Bagaimana Terjadinya Pasang Perbani. Sumber: unsplash.com/ Matt Hardy
Air laut selalu bergerak secara berkala menghasilkan gelombang. Ada kalanya pada suatu waktu airnya pasang dan pada saat yang lain airnya akan surut. Pasang perbani menjadi fenomena alam yang perlu diketahui karena tergolong unik.
Secara lebih spesifik bagaimana terjadinya pasang perbani dijelaskan dalam buku Intisari Ilmu: Planet Bumi, John Malam dkk. (2005:39), pasang air laut terjadi dalam siklus 28 hari yang dipengaruhi oleh posisi bumi, bulan, dan matahari.
Ketika bulan purnama dan bulan baru, posisi matahari serta bulan akan terletak pada satu garis dengan bumi. Adanya gaya magnet atau gravitasi dari matahari akan membuat air laut tertarik jauh lebih banyak, sehingga akan terjadi pasang purnama (spring tide).
ADVERTISEMENT
Setelah itu, terjadilah pasang perbani (neap tide) yang ditimbulkan oleh posisi matahari dan bulan yang sedang dalam kondisi tidak satu garis. Posisi bumi terhadap benda langit lain dalam kondisi ini akan membentuk sudut 90°.
Dalam siklus 28 hari pasang tersebut, pada hari ke-7, akan terjadi pasang perbani seperempat pertama. Kemudian pada hari ke-14, terjadi pasang purnama dan hari ke-21 akan terjadi pasang perbani seperempat terakhir.
Pada saat pasang perbani, gaya gravitasi matahari kalah dengan tarikan gravitasi bulan terhadap samudera. Namun, saat matahari dan bulan terletak pada satu garis dengan bumi, maka perpaduan gaya tarik bulan dan matahari akan menimbulkan pasang air laut yang paling tinggi.
ADVERTISEMENT
Proses bagaimana terjadinya pasang perbani telah dijelaskan dalam uraian di atas beserta dengan penyebabnya. Dari penjelasan ini, diketahui bahwa letak benda langit seperti bulan dan matahari sangat memengaruhi kondisi pasang surut air laut. (IMA)