news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Bolehkah Beras Zakat Dizakatkan Lagi? Ini Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
23 Maret 2025 12:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bolehkah beras zakat dizakatkan lagi. Sumber: Pixabay/allybally4b
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bolehkah beras zakat dizakatkan lagi. Sumber: Pixabay/allybally4b
ADVERTISEMENT
Zakat fitrah merupakan zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap umat Islam yang mampu. Seorang dinilai mampu ketika dirinya memiliki sisa makanan pokok untuknya dan keluarganya di hari Raya Idulfitri. Namun, bolehkah beras zakat dizakatkan lagi?
ADVERTISEMENT
Dikutip dalam buku Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf oleh Dr. Qodariah Barkah, M.H.I., dkk (2020:4) zakat bermakna mengeluarkan sebagian harta yang telah diwajibkan oleh Allah swt untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Salah satu harta yang bisa dibayarkan untuk zakat yaitu hasil pertanian berupa beras.

Bolehkah Beras Zakat Dizakatkan Lagi?

Ilustrasi bolehkah beras zakat dizakatkan lagi. Sumber: Pixabay/aieed
Bagi setiap muslim yang memiliki kelebihan makanan pokok baik laki-laki, maupun perempuan, wajib untuk membayar zakat fitrah untuknya dan orang-orang yang menjadi tanggungan nafkahnya. Zakat tersebut merupakan bentuk santunan kepada fakir miskin.
Jumlah zakat fitrah yang harus dibayarkan adalah satu sha' dari makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari. Dalam kondisi saat ini, satu sha' setara dengan 2,5-3 kg beras. Setelah terkumpul, zakat akan dibagikan kepada fakir miskin, amil zakat, dan golongan lainnya.
ADVERTISEMENT
Jika seseorang mendapatkan beras dari zakat fitrah dan dirinya ingin menunaikan kewajibannya berzakat, bolehkah beras zakat dizakatkan lagi? Hukumnya boleh dan dianggap sah, karena zakat yang telah diberikan sudah menjadi hak milik sepenuhnya.
Hukum tersebut memiliki arti, penerima zakat boleh menggunakan beras itu untuk keperluan apa pun. Dibarter boleh, dijual boleh, atau digunakan membayar zakat untuk dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggungan nafkahnya juga boleh.
Namun, dengan syarat yang bersangkutan tetap tercukupi kebutuhannya dan keluarganya pada siang dan malam hari Raya Idulfitri. Jika tidak memiliki makanan sisa atau bahkan kurang, maka tidak wajib melakukan zakat fitrah.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan dalam kitab Fath al-Wahhab bi Syarh al-Manhaj at-Thullab:
ADVERTISEMENT
ـ (ولا فطرة على معسروهو من لم يفضل عن قوته وقوت ممونه يومه وليلته و) عن (ما يليق بهما من ملبس ومسكن وخادم يحتاجها ابتداءا وعن دينه ما يخرجه) في الفطرة، بخلاف من فضل عنه ذلك
Artinya:
ADVERTISEMENT
Kesimpulannya bolehkah beras zakat dizakatkan lagi? Boleh dan dianggap sah, dengan ketentuan yang bersangkutan tetap tercukupi kebutuhannya dan keluarganya pada siang dan malam hari Raya Idulfitri. (MRZ)