Konten dari Pengguna

Cara Mengatasi Kerusakan Lingkungan Alam dari Berbagai Ekosistem

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
2 Februari 2024 16:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Mengatasi Kerusakan Lingkungan Alam. Sumber: Pixabay/pikakshay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Mengatasi Kerusakan Lingkungan Alam. Sumber: Pixabay/pikakshay
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, menerapkan cara mengatasi kerusakan lingkungan alam adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Hal ini karena mayoritas kerusakan lingkungan alam disebabkan oleh ulah manusia.
ADVERTISEMENT
Alam menyediakan segala kebutuhan dan keperluan hidup untuk semua makhluk hidup yang ada di bumi, termasuk manusia. Oleh karena itu, alam harus terus dijaga kelestariannya dan segala bentuk kerusakannya harus segera diatasi.

Cara Mengatasi Kerusakan Lingkungan Alam

Ilustrasi Cara Mengatasi Kerusakan Lingkungan Alam. Sumber: Pixabay/stevepb
Kehidupan manusia sangat bergantung dari alam, hingga mengambil segala sesuatu dari alam. Meski begitu, pertambahan penduduk yang sangat pesat membuat kebutuhan hidup manusia semakin banyak, sedangkan hasil alam yang dapat diambil semakin sedikit.
Hal ini mendorong adanya aktivitas perubahan penggunaan lahan hingga menyebabkan sejumlah kerusakan lingkungan. Mulai dari kerusakan hutan, pencemaran lingkungan, pencemaran tanah, pencemaran air, hingga pencemaran udara.
Karena itu, diperlukan sejumlah cara mengatasi kerusakan lingkungan alam. Adapun rangkaian upaya melindungi kerusakan alam agar tetap mampu mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya disebut dengan pelestarian lingkungan hidup.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Geografi dan Sosiologi 2 SMP Kelas VIII, Sugiharyanto (2007:77-78), terdapat sejumlah upaya pelestarian lingkungan hidup yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi kerusakan lingkungan alam. Berikut di antaranya.

1. Pelestarian Hutan

Dalam melaksanakan pembangunan hutan sebaiknya dilakukan dengan cara tebang pilih tanam (TPT). Maksudnya, tanaman yang ditebang adalah tanaman yang besarnya sudah siap panen.
Setelah ditebang perlu adanya penanaman kembali sesuai dengan jumlah yang ditebang. Dengan demikian, kerusakan hutan dapat dihindari.
Adapun untuk lahan hutan yang sudah terlanjut gundul dapat diadakan reboisasi. Salah satu cara reboisasi yang dapat dilakukan adalah dengan cara tumpang sari. Cara ini membuat peladang dapat menanam tanaman pangan dengan perjanjian memelihara tanaman hutan.

2. Pelestarian Tanah dan Air

Sebagian besar kerusakan tanah di Indonesia diakibatkan oleh adanya erosi. Pengaruh dari erosi dapat berupa penurunan kesuburan tanah sehingga terjadi penurunan produksi tanaman.
ADVERTISEMENT
Salah satu cara mengurangi besarnya erosi adalah dengan pemanfaatan vegetasi dan pengolahan tanah yang disebut dengan istilah konservasi tanah. Konservasi tanah dapat berupa reboisasi, penghijauan, tumpang sari, dan pembuatan saluran pembuangan air.
Tidak hanya tanah, usaha pelestarian air juga perlu dilakukan, mengingat saat ini sudah banyak terjadi pencemaran air. Beberapa cara melestarikan air antara lain sebagai berikut:

3. Pelestarian Udara

Udara di bumi telah banyak tercemar oleh asap kendaraan dan asap dari pabrik. Untuk mengurangi pencemarannya dapat dilakukan dengan cara penyaringan asap kendaraan dan asap buangan pabrik, melaksanakan penghijauan, dan reboisasi.

4. Pelestarian Komponen Hayati

Komponen hayati dapat berupa komponen tumbuhan dan hewan. Sayangnya saat ini terdapat sejumlah komponen tumbuhan maupun hewan yang jumlahnya sedikit sehingga berisiko terjadi kepunahan.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga kepunahan, pelestarian komponen hayati dapat dilakukan dengan membangun cagar alam yang merupakan tempat perlindungan flora dan fauna, dan suaka margasatwa yang digunakan untuk melindungi hewan tertentu.
Demikian penjelasan mengenai cara mengatasi kerusakan lingkungan alam dari berbagai ekosistem, mulai dari hutan, tanah dan air, udara, hingga komponen hayati. Alam perlu terus dijaga dari berbagai kerusakan agar dapat tetap dirasakan oleh generasi selanjutnya. (YAS)