Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Ciri-Ciri Cerita Fiksi dalam Karya Sastra
15 Juni 2023 15:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Ciri-ciri cerita fiksi adalah hal yang penting untuk diketahui, terutama bagi para penggemar karya sastra. Cerita fiksi itu sendiri merupakan jenis cerita rekaan atau khayakan yang ditulis oleh pengarangnya. Salah satu tujuan penulisan cerita fiksi adalah untuk menghibur pembacanya.
ADVERTISEMENT
Selain mendapatkan hiburan, cerita fiksi juga dapat memberikan hikmah atau pembelajaran bagi setiap orang yang menikmati kisah di dalamnya.
Ciri-Ciri Cerita Fiksi
Mengutip buku Super Complete Kelas 4, 5, 6 SD/MI oleh Meity Mudikawaty, dkk (2018), cerita fiksi merupakan karya sastra yang berisi tentang cerita buatan yang didasari oleh fantasi dan imajinasi dari penulis. Beberapa ciri-ciri cerita fiksi yang perlu dipahami yakni sebagai berikut:
1. Dibuat dengan Tujuan Menghibur
Ciri-ciri dari cerita fiksi yang pertama adalah dibuat dengan tujuan untuk menghibur pembacanya. Hal ini karena melalui cerita fiksi tersebut, pembaca dapat ikut membayangkan kejadian-kejadian yang ada di dalam kisah tersebut dan menjadi wisata imajinasi tersendiri untuk menghibur hati.
2. Menggunakan Bahasa yang Komunikatif
Karakteristik cerita fiksi yang berikutnya adalah memakai bahasa yang komunikatif. Walaupun pembuatannya menggunakan imajinasi, namun cerita fiksi tetap memakai bahasa yang komunikatif dan mudah dipahami dalam narasinya.
ADVERTISEMENT
Hal ini menandakan bahwa cerita fiksi bermaksud menguraikan rangkaian cerita yang maknanya mudah ditangkap hanya dengan sekali baca.
3. Alur Ceritanya Menarik
Umumnya, kisah fiksi dibuat dengan plot cerita yang menarik. Selain itu, plot cerita ini ditulis secara kronologis, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami urutan peristiwa yang tersaji di dalamnya.
4. Menggunakan Bahasa yang Tidak Baku
Cerita fiksi mengusung gaya bahasa yang fleksibel dan tidak baku. Tidak jarang, beberapa karya fiksi juga menggunakan bahasa daerah di beberapa dialognya untuk lebih menghidupkan isi cerita.
Karya sastra ini memang dibuat dengan bahasa yang menarik agar cocok dibaca oleh semua kalangan masyarakat. Walaupun demikian, cerita fiksi tetap berpedoman pada bahasa yang baik sesuai KBBI.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri cerita fiksi yang disebutkan di atas menjadi ciri khas yang dimiliki oleh karya sastra tersebut. Hal tersebutlah yang membedakan cerita fiksi dengan nonfiksi yang dibuat berdasarkan kisah nyata. (DLA)