Konten dari Pengguna

Ciri-Ciri Hutan Produksi beserta Pengertian dan Contohnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
5 Januari 2024 18:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ciri-ciri hutan produksi. Sumber: Pexels/Lum3n
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ciri-ciri hutan produksi. Sumber: Pexels/Lum3n
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Berdasarkan fungsinya, hutan terbagi atas tiga jenis, satu di antaranya yaitu hutan produksi. Ciri-ciri hutan produksi salah satunya dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan, baik untuk pemakaian dalam negeri maupun luar negeri (ekspor).
ADVERTISEMENT
Hutan produksi merupakan bagian dari ekosistem hutan di dunia, termasuk Indonesia yang perlu dijaga keberadaannya. Contoh dari hutan jenis ini yaitu hutan jati, hutan karet, hutan akasia, dan lain sebagainya.

Pengertian Hutan Produksi

Ilustrasi ciri-ciri hutan produksi. Sumber: Pexels/Karolina Grabowska
Dikutip dalam buku Lima pilar kedaulatan pangan Nusantara oleh Subejo, Nur Saudah al Arifa, dan Muhammad Hidayatul Mustofa (2014:51) hutan produksi adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan yang berfungsi untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan konsumsi masyarakat, industri, dan ekspor.
Adapun pengertian hutan produksi menurut para ahli dan cendekiawan sebagai berikut.

1. Hamidah

Hutan produksi adalah wilayah hutan yang memiliki fungsi utama dalam produksi hasil hutan. Hasil hutan tersebut dalam bentuk kayu utuh yang akan dikirim untuk disimpan.
ADVERTISEMENT

2. Romzy

Hutan produksi adalah wilayah hutan yang dapat dimanfaatkan untuk produksi hasil hutan dengan kegiatan berupa penanaman, pengelolaan, pengamanan, panen hingga pemasaran hasil hutan.

3. Wibowo & Zaini

Hutan produksi yaitu bagian dari sumber daya alam yang bisa diperbaharui dengan pengelolaan yang harus bijak agar kelestarian manfaatnya dapat dipastikan untuk jangka panjang.

Ciri-Ciri Hutan Produksi

Ilustrasi ciri-ciri hutan produksi. Sumber: Pexels/thiago japyassu
Dalam upaya untuk memperoleh manfaat dari hutan jenis produksi, penting untuk memahami ciri-ciri yang membedakan hutan ini dari jenis hutan lainnya. Berikut ciri-ciri hutan produksi.

1. Dimanfaatkan untuk Pemenuhan Kebutuhan

Hutan produksi memang ditanami untuk ditebang dan hasilnya akan diambil. Hasil dari hutan ini akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri seperti konsumsi masyarakat dan industri maupun kebutuhan luar negeri berupa ekspor.
Contohnya, pohon akasia ditanam karena dapat ditebang untuk pembuatan bahan baku kertas, pohon jati dapat ditebang untuk keperluan pembuatan perabotan rumah tangga, dan lainnya.
ADVERTISEMENT

2. Tanaman Bersifat Homogen

Pada umumnya, hutan ditumbuhi oleh berbagai macam pohon. Namun berbeda dengan hutan produksi, hutan ini hanya terdapat satu jenis tanaman saja yang nantinya hasil dari hutan ini digunakan untuk keperluan industri. Contoh hutan pohon karet.

3. Menghasilkan berbagai Produk

Hutan ini dapat menghasilkan berbagai jenis produk, baik kayu maupun non-kayu. Produk kayu meliputi kayu balok, kayu lapis, dan kayu serat, sementara produk non-kayu meliputi resin, getah, madu, dan berbagai jenis tanaman obat.

4. Luas Wilayah Hutan Produksi Terbatas

Dibandingkan dengan jenis hutan alam dan hutan konservasi, luas hutan produksi biasanya lebih kecil karena tergantung aset yang dimiliki oleh pemda atau perusahaan setempat.

5. Dikelola Secara Intensif

Hutan produksi dikelola dengan metode dan teknik tertentu untuk memaksimalkan hasil produksi. Dalam hal ini, pengelolaan melibatkan berbagai aktivitas, seperti penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan produk hutan.
ADVERTISEMENT

6. Pengelolaan oleh Pemda, Perum Perhutani atau Perusahaan Swasta

Pengelolaan hutan produksi biasa dilakukan oleh pemda ataupun pengusaha swasta dengan izin usaha yang legal. Hal ini disebabkan hutan produksi memiliki wilayah yang luas dan hasil produk yang banyak untuk dikelola.

7. Memiliki Pengawasan Produksi yang Ketat

Dalam pengelolaan hutan produksi harus terdapat pengawasan yang ketat terutama dalam izin yang diberikan dari pemerintah pusat ke perusahaan swasta. Hal ini dilakukan agar tidak adanya illegal logging sehingga kelestarian lingkungan hutan tetap terjaga.

8. Berkontribusi Terhadap Ekonomi

Hutan jenis produksi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional. Melalui penjualan produk hutan, hutan ini dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar dan pemasukan bagi pemerintah.

9. Pengelolaan Berkelanjutan

Hutan produksi yang merupakan aset perekonomian negara dan dapat mencukupi kebutuhan manusia tentunya harus dilakukan pengelolaan yang tempat. Misalnya dengan prinsip pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Artinya, semua aktivitas dalam hutan, mulai dari penanaman, pemeliharaan, pemanenan, hingga pengolahan produk hutan, harus dilakukan dengan cara yang tidak merusak ekosistem hutan atau mengurangi keanekaragaman hayatinya.

Contoh Hutan Produksi

Ilustrasi ciri-ciri hutan produksi. Sumber: Pexels/Alexey Demidov
Sesuai namanya, hutan produksi adalah hutan yang memiliki fungsi produksi. Produksi yang dimaksud yakni terkait hasil hutan, misalnya kayu dan getah. Berikut merupakan beberapa contoh hutan produksi.

1. Hutan Jati

Jati merupakan pohon yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Kayu jati terkenal sebagai bahan yang bagus, kuat, dan awet. Kualitas yang tinggi tersebut membuat kayu ini banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan furniture.
Umumnya, hasil produksi dengan bahan baku kayu jati memiliki nilai jual yang cukup mahal, terlebih jika memiliki nilai seni tersendiri. Selain kayu, daun dari pohon ini pun sering dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal, misalnya untuk membungkus makanan.
ADVERTISEMENT

2. Hutan Karet

Terdapat dua hasil utama dari pohon ini, yakni kayu dan getah. Kayu dari pohon karet digunakan untuk berbagai macam furniture atau bahan bangunan. Sedangkan getahnya digunakan dalam berbagai produksi seperti barang rumah tangga dan bahan kemasan.
Nilai ekonomi yang dihasilkan pohon karet membuat masyarakat di berbagai daerah Indonesia tertarik untuk membudidayakan pohon ini.

3. Hutan Kapuk Randu

Pohon kapuk randu memiliki tinggi hingga 20 meter dan diameter batang mencapai 50 cm. Buah dari pohon ini menghasilkan serat kapuk, yang selanjutnya menjadi bahan baku berbagai produk rumah tangga seperti bantal, guling, dan kasur.
Selain itu, kayu dari kapuk randu dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk, salah satunya menjadi papan kayu.

4. Hutan Akasia

Pohon akasia memiliki tinggi kurang lebih 15 m. Kayu pohon ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kertas, bahan bangunan, dan furniture. Akasia menghasilkan kayu dengan kualitas tinggi. Hutan ini juga dimanfaatkan sebagai pencegah longsor sebab akarnya yang kuat.
ADVERTISEMENT
Dengan mengetahui ciri-ciri hutan produksi beserta pengertian dan contohnya melalui ulasan di atas pembaca dapat mengetahui perbedaan hutan ini dengan hutan jenis lainnya. Semoga bermanfaat. (MRZ)