news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ciri-ciri Sejarah sebagai Seni beserta Pengertian dan Contohnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
4 Agustus 2023 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Ciri-ciri sejarah sebagai seni. Sumber: Pexels/Clem Onojeghuo
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ciri-ciri sejarah sebagai seni. Sumber: Pexels/Clem Onojeghuo
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri sejarah sebagai seni adalah menganggap bahwa sejarah bukan sekadar menyajikan fakta-fakta maupun kronologis, melainkan juga sebagai sebuah karya seni yang memerlukan pemahaman mendalam, kepekaan estetika, dan narasi yang menarik.
ADVERTISEMENT
Sejarah dapat disebut sebagai seni karena melibatkan interpretasi, kreativitas, dan imajinasi dalam menyusun narasi berdasarkan fakta sejarah. Sejarawan sebagai seniman menggunakan bahasa yang indah dan gaya penulisan mengalir untuk menyampaikan pesan.

Ciri-ciri Sejarah Sebagai Seni

Ilustrasi Ciri-ciri sejarah sebagai seni. Sumber: Pexels/Pixabay
Sejarah bisa bekerjasama dengan seni karena keduanya memiliki banyak kesamaan dan saling melengkapi. Berdasarkan buku berjudul Chapter 3 The History of Art Markets, Neil de Marchi et al, (2006: 70), beberapa ciri khas dari sejarah sebagai seni antara lain:

1. Imajinasi dan Kreativitas

Sejarawan sebagai seniman harus memiliki imajinasi untuk membangun narasi yang menarik berdasarkan bukti-bukti yang ada, mengisi celah-celah yang tidak tercatat dengan kreativitas cerita yang menarik.

2. Gaya Penulisan

Sejarah sebagai seni menekankan pada gaya penulisan yang menarik dan memikat, menggunakan bahasa yang indah, jelas, dan mengalir sehingga menyampaikan pesan dan cerita dengan baik.
ADVERTISEMENT

3. Penggunaan Sumber

Sejarawan sebagai seniman mampu menggali sumber-sumber sejarah dengan bijaksana, memilih informasi yang relevan dan mampu merangkai informasi itu menjadi satu cerita yang utuh.

4. Perspektif Subjektif

Sejarah sebagai seni mengakui bahwa setiap sejarawan memiliki perspektif subjektif yang membentuk cara pandangnya terhadap peristiwa sejarah. Ini membuka ruang untuk interpretasi yang beragam dan menarik.

Contoh Sejarah Sebagai Seni

Ilustrasi Ciri-ciri sejarah sebagai seni. Sumber: Pexels/Suzy Hazel
Berikut ini adalah beberapa contoh yang menunjukkan sejarah dapat dianggap sebagai seni. Penerapan seni dalam sejarah menghadirkan cerita sejarah yang memikat dan menginspirasi. Harapan dengan pola penyampaian tersebut,sejarah bisa menjadi lebih menarik.

1. Biografi Tokoh

Seorang sejarawan menulis biografi pahlawan nasional. Tidak hanya fakta kehidupan yang ditulis, tetapi juga menghadirkan perasaan, konflik, dan nilai-nilai yang mewarnai kehidupannya. Melalui imajinasinya, sejarawan menciptakan narasi yang memikat pembaca.
ADVERTISEMENT

2. Novel Sejarah

Seorang penulis menggabungkan fakta sejarah dengan kisah fiksi dalam novel berlatar belakang perang dunia. Dengan kebebasan kreatifnya, terbentuklah karakter sejarah yang hidup dan menggambarkan peristiwa dengan gaya penceritaan yang mengalir.

3. Lukisan Bersejarah

Seorang seniman melukis peristiwa sejarah yang berkesan dalam gaya impresionis. Lukisannya mengandung interpretasi estetika dan emosi yang mencerminkan momen bersejarah tersebut.

4. Pementasan Drama Sejarah

Sebuah teater menghadirkan drama sejarah tentang perjuangan kemerdekaan. Para aktor memainkan peran tokoh-tokoh bersejarah dengan intensitas emosi yang menarik perhatian penonton.
Dengan adanya ciri-ciri sejarah sebagai seni, hal ini memberikan dimensi baru bagi studi sejarah, menciptakan karya-karya yang memikat dan inspiratif, serta menghadirkan pengalaman membaca yang mendalam bagi pembaca. (REY)
ADVERTISEMENT