Contoh Teks Inspiratif beserta Struktur dan Ciri Kebahasaannya

Ilustrasi Contoh Teks Inspiratif. Sumber: Pixabay

Contoh teks inspiratif merupakan salah satu materi yang dipelajari pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Dengan memahami contoh sebuah teks inspiratif, siswa diharapkan dapat lebih memahami struktur dan ciri kebahasaannya sekaligus dapat membedakan teks inspiratif dengan jenis teks lainnya.

Cerita inspiratif sendiri merupakan cerita yang dapat memberikan inspirasi bagi siapa pun yang membaca atau mendengarnya. Jenis teks ini dapat berisi langkah-langkah dalam mencapai sukses maupun kiat-kiat bangkit dari keterpurukan.

Contoh Teks Inspiratif, Struktur, dan Ciri Kebahasaan

Ilustrasi Contoh Teks Inspiratif. Sumber: Pixabay

Dikutip dari buku Explore Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX karya Erwan Rachmat, S.Pd., M.Pd. (2019:182), teks inspiratif terbagi atas 3 struktur, yakni orientasi, komplikasi, dan reorientasi.

Orientasi berisi pengenalan tokoh, latar tokoh, dan tema. Komplikasi berisi peristiwa yang dialami oleh tokoh dalam hidupnya yang mampu menginspirasi pembacanya. Sedangkan reorientasi berisi akhir cerita dan biasanya berisi solusi, hikmah, atau pesan dari keseluruhan cerita.

Teks inspiratif juga memiliki ciri kebahasaannya sendiri yang membedakan dengan jenis teks lainnya. Beberapa ciri kebahasaan tersebut diantaranya menggunakan kata atau kalimat deskriptif, menggunakan kata atau kalimat ekspresif, serta menggunakan majas.

Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi dan Strukturnya

Agar lebih mudah dalam memahami struktur dan ciri kebahasaan pada teks inspiratif, Erwan Rachmat, S.Pd., M.Pd. (2019:184) memaparkan contoh teks inspiratif yang dibagi atas strukturnya dan sudah menggunakan ketiga ciri kebahasaan teks inspiratif.

“Ibu Satu Mata”

Struktur: Orientasi

Ibuku hanya memiliki satu mata. Ketika aku tumbuh dewasa, aku membencinya karena hal itu. Aku benci perhatian tak diundang yang aku dapatkan ketika Ibu berada di sekolah. Aku benci bagaimana anak-anak lain menatapnya dan memalingkan muka dengan jijik. Aku merasakan gelombang kebencian terhadap wanita yang membuatku menjadi bahan tertawaan di sekolah ini.

Ibuku bekerja di dua macam pekerjaan untuk menafkahi keluarga. Ibu bekerja dengan tidak kenal lelah. Tetapi, aku justru malu dengan keadaannya itu dan tidak ingin terlihat pada saat apa pun bersama dia.

Struktur: Komplikasi

Bahkan, pernah saat kemarahanku sedang memuncak, aku mengatakan kepadanya bahwa aku ingin dia mati saja. Aku benar-benar tidak peduli dengan perasaannya.

Setelah tumbuh dewasa, aku melakukan apapun dengan sekuat tenaga untuk menjauhkan diri dari ibuku itu. Oleh sebab itulah, aku belajar dengan keras hingga akhirnya mendapat pekerjaan di luar negeri. Betapa senangnya aku!

Setelah itu, aku menikah dan mulai membesarkan keluargaku sendiri. Aku sibuk dengan pekerjaan dan keluarga, demi kebahagiaan anak-anakku tercinta. Aku bahkan tidak pernah memikirkan ibuku lagi.

Namun, tanpa disangka, pada suatu hari, ibuku datang mengunjungi rumahku. Wajah dengan mata satunya itu membuat anak-anakku takut sehingga mereka mulai menangis. Aku marah kepada ibuku karena muncul mendadak. Aku pun melarangnya masuk.

Kemudian, aku berteriak, “Jangan pernah ke sini lagi dan ke kehidupan keluarga baru saya!”. Ibu hanya diam dan meminta maaf, lalu pergi tanpa berkata apa-apa lagi.

Struktur: Reorientasi

Pada suatu ketika, sebuah undangan untuk reuni sekolah membawaku kembali ke kampung halamanku setelah puluhan tahun lamanya kutinggalkan. Aku tidak bisa menolak berkendara melewati rumah masa kecil dan mampir ke gubuk tua tempat ibuku tersebut. Seorang tetangga mengatakan kepadaku bahwa ibuku sudah meninggal dan menitipkan surat untukku.

Surat tersebut berisi bahwa saat kecil aku mengalami kecelakaan dan kehilangan satu mataku. Ibuku sangat terpukul hingga akhirnya memberikan sebuah mata padaku. Ibu juga mengatakan bahwa ia sangat mencintaiku dari lubuk hati terdalam.

Setelah membaca surat dari Ibu, air mataku menetes. Aku menangis sejadi-jadinya dan sangat menyesal. Sejak itu, aku selalu menyalahkan diriku sendiri, mengapa dulu aku tidak pernah sedikit pun bersikap baik kepada Ibu. Aku bahkan tega menghilangkan dirinya dari kehidupanku, padahal Ibu selalu ada untuk membantuku.

Demikian ulasan contoh teks inspiratif beserta struktur dan ciri kebahasaannya. Semoga bermanfaat. (YAS)