Konten dari Pengguna

Dampak Negatif Pencemaran Alam Bila Terjadi Eutrofikasi

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
5 Februari 2024 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dampak Negatif Pencemaran Alam Bila Terjadi Eutrofikasi. Sumber: Pexels/Emiliano Arano
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dampak Negatif Pencemaran Alam Bila Terjadi Eutrofikasi. Sumber: Pexels/Emiliano Arano
ADVERTISEMENT
Eutrofikasi adalah suatu proses di mana air atau ekosistem air tawar menjadi kaya akan nutrien, terutama nitrogen dan fosfor. Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi seperti meningkatnya CO dalam air yang membahayakan makhluk hidup di air.
ADVERTISEMENT
Eutrofikasi dapat terjadi karena aktivitas manusia yang menggunakan pupuk fosfat dan nitrat secara sembarangan. Hal ini dapat memicu pertumbuhan tanaman air hingga menutupi seluruh permukaan air.

Dampak Negatif Pencemaran Alam Bila Terjadi Eutrofikasi

Ilustrasi Dampak Negatif Pencemaran Alam Bila Terjadi Eutrofikasi. Sumber: Pexels/Matt Hardy
Dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi adalah kualitas air yang menurun. Selain itu, terdapat pula dampak lain berupa meningkatnya karbondioksida di dalam air yang akan merugikan organisme air.
Mengutip buku Kimia Air karya Prof. Dr. Drs Pranoto, dkk (2022:92) eutrofikasi adalah pencemaran air yang ditimbulkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke dalam ekosistem air, sehingga pertumbuhan tumbuhan air menjadi tidak terkontrol. Berikut adalah beberapa dampak lain dari adanya eutrofikasi.

1. Bloom Alga Berlebihan

Nutrien yang berlebihan, terutama nitrogen dan fosfor, menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan. Alga ini dapat membentuk lapisan tebal di permukaan air, mengurangi penetrasi cahaya matahari ke lapisan air yang lebih dalam.
ADVERTISEMENT

2. Oksigen Terlarut Menurun

Proses dekomposisi pada alga menggunakan oksigen terlarut dalam air, menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Penurunan kadar oksigen dapat merugikan organisme air seperti ikan dan makhluk air lainnya yang membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup.

3. Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Kondisi eutrofikasi dapat menyebabkan perubahan dalam komposisi spesies di dalam ekosistem air. Beberapa spesies, terutama alga tertentu, dapat berkembang biak dengan cepat sementara spesies lain mungkin mengalami penurunan jumlah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati di dalam air.

4. Peningkatan Toksin

Beberapa jenis alga yang tumbuh dalam bloom dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi organisme lain. Ini dapat menyebabkan keracunan pada hewan air dan dapat memiliki dampak negatif pada manusia yang mengonsumsi organisme yang terkontaminasi oleh toksin tersebut.

5. Pencemaran Air dan Bau Busuk

Proses dekomposisi material organik oleh bakteri dapat menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang menghasilkan bau busuk. Selain itu, eutrofikasi dapat menyebabkan peningkatan jumlah nutrien dan senyawa kimia dalam air, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pencemaran air.
ADVERTISEMENT

6. Kerusakan Ekosistem

Eutrofikasi dapat merusak ekosistem air tawar secara keseluruhan. Perubahan drastis dalam komposisi spesies, penurunan kualitas air, dan peningkatan toksin dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada ekosistem dan mengancam kelangsungan hidup organisme di dalamnya.
Itulah dampak negatif pencemaran alam bila terjadi eutrofikasi dan dampak lain akibat adanya eutrofikasi. Pencegahan dan pengelolaan eutrofikasi melibatkan upaya-upaya untuk mengurangi input nutrien ke dalam ekosistem air. (BAI)